Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Smartfren: Merger dengan Indosat dan XL Bisa Terjadi

Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Merza Fachys mengatakan konsolidasi diantara perusahaan-perusahaan telekomuniasi mungkin terjadi.

21 Februari 2019 | 06.15 WIB

Logo Smartfren
Perbesar
Logo Smartfren

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Merza Fachys mengatakan konsolidasi di antara perusahaan-perusahaan telekomunikasi masih mungkin terjadi. Sebab, pembicaraan mengenai kemungkinan tersebut masih terus terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini yang diangkat banyak media, Smartfren dengan Indosat, Smartfren dengan XL. Konsolidasi atau merger menjadi wacana yang masih aktif diperbincangkan," kata Merza dalam acara Publik Expose Insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu 20 Februari 2019.

Sebelumnya, kabar santer terdengar mengenai rencana Smartfren Telecom Tbk. bakal merger dengan PT XL Axiata Tak. (EXCL). Akibat, kabar santer ini, saham kedua perusahaan tersebut melonjak tajam di pasar.

Kendati demikian, Merza menampik bahwa merger tersebut benar-benar akan terjadi. Ia mengatakan, meski intens diperbicangkan kabar adanya merger tersebut, namun sampai sekarang belum ada keputusan penting mengenai rencana tersebut.

"Diskusi dan analisa memang dilakukan secara intens, bahwa nanti ketemu siapa sama siapa, itu masih belum kelihatan," kata Merza.

Merza menjelaskan isu mengenai adanya akusisi tersebut berawal dari makin besarnya tekanan terhadap perusahaan telekomunikasi. Salah satunya karena perubahan konsumen pengguna layanan SMS menjadi pengguna paket data atau internet.

Karena itu, isu konsolidasi perusahaan telekomunikasi dianggap menjadi salah satu cara supaya perusahaan bisa bertahan. Selain itu, isu mengenai adanya konsolidasi tersebut akibat adanya dorongan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyatakan bahwa industri telekomunikasi akan sehat bila hanya ada 3 perusahaan.

Dihubungi terpisah, Head of Communication Indosat Ooredoo Turina Farouk mengatakan terkait pernyataan Presdir Smartfren soal rencana konsolidasi dengan Indosat berada di ranah pemegang saham. "Kami tidak bisa memberikan komentar," kata Turina dalam pesan WhatsApp kepada Tempo, Rabu, 20 Februari 2019.

MARTHA WARTA S

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus