Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan menunda pekerjaan sampai melewati tenggat waktu menandakan perilaku procrastination. Perilaku ini bukan karena dorongan rasa malas. Dikutip dari Verywell Mind, procrastination ditandai pertimbangan yang tak logis ketika menunda pekerjaan, walaupun konsekuensinya tegas berisiko negatif.
Perilaku Menunda Pekerjaan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Psychology Today, ciri orang menunda pekerjaan, misalnya menghindari tugas-tugas yang sulit dan sengaja mengalihkannya. Kondisi ini kesulitan mengendalikan diri untuk menghadapi munculnya keinginan menunda pekerjaan.
Biasanya orang yang procrastination cenderung ada dorongan ingin perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis secara psikologis tidak mau mengerjakan suatu pekerjaan daripada menghadapi kemungkinan lainnya.
Orang yang perfeksionis akan berlebihan menanggapi hal yang dinilai dari orang lain. Ada kecenderungan yang suka menunda pekerjaan akan merasa lebih baik bekerja di bawah tekanan. Misalnya, sengaja membiasakan diri bekerja di menit-menit terakhir untuk merasakan kesenangan, karena merasa berhasil mengatasi rintangan.
Penyebab Procrastination
Procrastination didorong oleh berbagai macam pikiran dan kebiasaan. Namun dasarnya, seseorang menghindari tugas atau menundanya, karena tak yakin akan senang menjalaninya.
Adapun sikap orang yang perfeksionis menghindari pekerjaan, karena khawatir tak bisa menyelesaikan secara bagus. Dorongan procrastination juga bisa terjadi karena pekerjaan yang akan dilakukan terlalu rumit.
Para psikolog mengidentifikasi berbagai penyebab menunda pekerjaan mulai dari rasa percaya diri yang rendah, kecemasan, ketakmampuan memotivasi diri menyelesaikan tugas yang tidak menyenangkan. Penundaan juga berkaitan dengan terpaku terus dalam pikiran negatif.
Pilihan Editor: 5 Kiat Mencegah Kebiasaan Menunda Pekerjaan