Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Suku Bunga Acuan BI Naik, IHSG Dibuka Menguat ke 5.831,05

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat hari ini, Jumat, 18 Mei 2018.

18 Mei 2018 | 10.03 WIB

Seorang pialang saham tengah memantau pergerakan index saham di Bank BNI, Jakarta, 1 Agustus 2016. IHSG bergerak menguat hingga hampir 2 persen, tepatnya 1,95 persen di posisi 5.317,85. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Seorang pialang saham tengah memantau pergerakan index saham di Bank BNI, Jakarta, 1 Agustus 2016. IHSG bergerak menguat hingga hampir 2 persen, tepatnya 1,95 persen di posisi 5.317,85. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat hari ini, Jumat, 18 Mei 2018. IHSG bergerak naik 15,13 poin atau 0,26 persen ke level 5.831,05.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan direspons baik oleh bursa. "Pelaku pasar pun sudah price in ke harga saham jadi tidak ada efek yang berlebihan ke IHSG," kata Bhima saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baca: IHSG Terpukul Rupiah, Investor Asing Catat Net Sell Rp 180,9 M

Pembukaan perdagangan hari ini menunjukkan, 125 saham menguat dan 56 melemah. Sementara nilai 100 saham tak berubah. Bhima memprediksikan sesi dagang IHSG hari ini menguat tipis di posisi 5.820-5.850.

Menurut Bhima, pelaku pasar sejak lama sudah memprediksikan akan ada kenaikan suku bunga acuan. Karenanya, investor saham sudah mengubah portofolio investasi dari jauh-jauh hari. "Maksudnya price in kebijakan bunga acuan yang naik sudah dimasukkan dalam kalkulasi investor di transaksi saham," ujar Bhima.

Seperti diketahui BI sebelumnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan 7-Day Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari level 4,25 persen menjadi 4,5 persen dengan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing di level 3,75 persen dan 5,25 persen. Keputusan ini berlaku efektif sejak 18 Mei 2018.

Sebelumnya di awal Mei lalu saat IHSG melemah sebesar 110,38 poin atau 1,88 persen menjadi 5.774,71 terjadi aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing. Hal ini melanjutkan tren pada perdagangan hari ke-12 berturut-turut. Tak kurang dari Rp 180,9 miliar total net sell oleh investor asing pada perdagangan hari ini.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar 1,20 miliar lembar saham senilai Rp 3,76 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 1,11 miliar lembar saham senilai sekitar Rp 3,58 triliun. Sementara total nilai transaksi di lantai bursa mencapai sekitar Rp 8,21 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,10 miliar lembar saham.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 20,50 poin atau 2,18 persen menjadi 920,53. "IHSG masih terbebani oleh sentimen dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia, Teuku Hendry Andrean di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

ANTARA

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus