Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tekan Laju Inflasi, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah, Tanam Sayur dan Cabai hingga Mudik Gratis

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis bisa menjaga inflasi di antaranya dengan meminta semua kepala daerah menggelar pasar murah.

20 Maret 2024 | 10.59 WIB

Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 Juli 2019. Harga cabai rawit kembali meroket di pasar tradisional di Jakarta. Bila sebelumnya harga cabai masih di kisaran Rp 40 ribu, sekarang sudah menembus Rp 70 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pedagang menata tumpukan cabai di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 Juli 2019. Harga cabai rawit kembali meroket di pasar tradisional di Jakarta. Bila sebelumnya harga cabai masih di kisaran Rp 40 ribu, sekarang sudah menembus Rp 70 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis bisa menjaga inflasi di daerah tersebut dengan meminta semua kepala daerah menggelar pasar murah, melakukan gerakan menanam sayur dan cabai, serta program mudik gratis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin mengatakannya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan inflasi Sumut pada Februari 2024 secara year on year (y-on-y) sebesar 2,5 persen. Sumut masuk sepuluh provinsi dengan inflasi terendah nasional, sedangkan inflasi nasional saat ini
mencapai 2,75 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Tetap waspada, ada beberapa komoditas penyumbang inflasi yaitu beras, daging ayam dan cabai merah. Kita harus mengotimalkan kerja sama antar daerah penyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit supaya surplus, kebutuhan masyarakat terpenuhi," katanya di kantor gubernur, Selasa, 19 Maret 2024.

Hassanudin berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberi bantuan pangan untuk masyarakat. Ini juga nagian dari upaya menjaga stabilitas pangan, menekan laju inflasi dan mengantisipasi krisis pangan.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, permasalahan inflasi harus dijadikan atensi karena sangat penting untuk menjaga situasi ekonomi dan membantu masyarakat. Katanya, inflasi di Februari 2,75 persen (Y-o-Y) naik dibanding Januari yang 2,57 persen.

Kenaikan ini menyebabkan beberapa komoditas harga barang dan jasa, perlu diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat. Salah satu upaya pemerintah memperkuat daya beli dengan program bantuan sosial prakerja.

“Kita harus bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen, diakui dunia pertumbuhan ekonomi kita bagus,” kata Tito.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Sumut I Gede Putu Wira mengatakan, ada beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sumut termasuk beras, daging ayam dan cabai merah. Dia rekomendasi agar mengoptimalisasi pasar murah, memanfaatkan fasilitasi distribusi pangan, pemberian subsidi ongkos distribusi pangan dan sidak pasar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus