Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bos AirAsia Group Tan Sri Tony Fernandes membela krunya atas insiden yang terjadi pada pesawat QZ535 dari Perth ke Denpasar, Bali. Menurut Tony Fernandes, pilot dan awak kabin telah bekerja dengan baik dalam insiden ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga menyalahkan media yang dinilainya memelintir pemberitaan. "Ini mengesalkan saat media memutarbalikkan fakta demi pemberitaan. Pilot dan kru kami sudah melakukan pekerjaan terbaik, pesawat kehilangan tekanan yang hal ini juga bisa saja terjadi pada maskapai lainnya," ujar Tony melalui akun Twitternya, @tonyfernandes, seperti dikutip dari media The Star, Selasa, 17 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tony Fernandes juga mengklarifikasi bahwa awak kabin panik dan berteriak saat insiden terjadi. Dia menyatakan hal itu tidak terjadi dan awak kabin meminta penumpang untuk duduk, memasang sabuk pengaman dan masker oksigen.
Adapun pilot, telah berhasil mendaratkan kembali pesawat dengan selamat. "Saya sedang berada di pesawat lain saat kejadian berlangsung, pilot sudah melakukan hal terbaik," katanya.
Pada Minggu, 15 Oktober 2017, AirAsia tujuan Bali harus kembali ke Perth, Australia setelah setelah 25 menit mengudara. Pilot memutuskan kembali mendarat setelah munculnya kemungkinan hilangnya tekanan udara dalam kabin. Pesawat jenis Airbus A320 tersebut mendadak turun dari ketinggian 30 ribu kaki ke 10 ribu kaki.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden ini menimbulkan kepanikan penumpang. Mereka menyatakan awak kabin berteriak histeris saat kejadian tersebut sehingga membuat penumpang ketakutan.
THE STAR | DEWI RINA