Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tumbuh 19,6 Persen, Penyaluran Kredit BCA Syariah Semester I 2022 Rp 7 T

PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat pertumbuhan positif hingga Juni 2022.

5 Agustus 2022 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat pertumbuhan positif hingga Juni 2022. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan pada semester pertama 2022 aktivitas perekonomian masyarakat yang kembali menggeliat turut mendorong sektor usaha untuk kembali berekspansi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kondisi ekonomi yang makin positif ini menjadi momentum yang baik bagi BCA Syariah untuk menjalankan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar dia lewat keterangan tertulis yang diterima pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah mulai meningkatnya permintaan pembiayaan di semester pertama 2022, penyaluran pembiayaan BCA Syariah tumbuh 19,6 persen sebesar Rp 7 triliun. Pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM.

Selain itu, portofolio pembiayaan komersial masih menopang penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 71,7 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 5 triliun. Diikuti portofolio pembiayaan UMKM dengan komposisi 24,2 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp1,7 triliun.

Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 109,8 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas aktiva serta menjaga keseimbangan aset dan liabilitas yang optimal tercermin dalam laba perusahaan yang terus tumbuh," kata Yuli.

Tercatat pada Juni 2022, BCA Syariah membukukan pertumbuhan Laba Sebelum Pajak sebesar 31,6 persen dengan jumlah Rp 58,2 miliar, dan Laba Sesudah Pajak tumbuh dengan jumlah presentase yang sama menjadi Rp 45,4 miliar. 

Direktur BCA Syariah Pranata menjelaskan BCA Syariah masih dapat melakukan ekspansi bisnis didukung dengan rasio kecukupan modal di level 38,9 persen dan likuiditas yang memadai dengan tingkat FDR di 88,7 persen. "Kemampuan bank untuk menghimpun dana dapat dilihat pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 16,3 persen menjadi Rp 7,9 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 6,8 triliun," tutur dia.

Pertumbuhan DPK ditopang oleh perolehan dana pada produk tabungan yang tumbuh 32,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Giro tumbuh 16,0 persen. Pertumbuhan tabungan mendorong meningkatnya perolehan CASA sehingga mencapai 38,4 persen dari total DPK. Pertumbuhan CASA BCA Syariah turut diikuti dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi.

Pada semester pertama 2022, volume transaksi digital BCA Syariah terbanyak adalah melalui mobile banking dengan jumlah pengguna yang tumbuh signifikan sebesar 46 persen secara tahunan dan frekuensi transaksi mencapai 2,6 juta transaksi. Frekuensi transaksi ini mencapai 56 persen dari total transaksi nasabah yang dilakukan melalui BCA Syariah. 

Yuli menambahkan, pihaknya terus memacu sinergi dengan BCA untuk mendukung berbagai inisiatif dan inovasi digital agar dapat menghadirkan transaksi yang cepat, mudah dan aman sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Fitur-fitur baru dan kemudahan transaksi di berbagai channel perbankan elektronik terus kami upayakan sehingga preferensi masyarakat untuk memilih BCA Syariah semakin meningkat," tutur Yuli.

BCA Syariah berkomitmen untuk menjaga keselarasan antara profitabilitas perusahaan dan kontribusi bank terhadap perekonomian yang berkelanjutan. Portofolio pembiayaan pada Kegiatan Usaha Bekelanjutan (KUB) per bulan Juni 2022 yang disalurkan kepada 6 sektor KUB tumbuh sehingga mencapai Rp2,3 triliun atau sebesar 33 persen dari total pembiayaan BCA Syariah.

Menurut Yuli pertumbuhan portofolio pembiayaan hijau akan terus ditingkatkan sehingga mampu menjangkau kegiatan usaha berkelanjutan lainnya. "Untuk itu, BCA Syariah akan fokus dalam menyempurnakan sustainable policy yang dimiliki serta terus melakukan pengembangan kapasitas internal agar dapat lebih optimal dalam menjalankan bisnis yang sejalan dengan implementasi keuangan berkelanjutan," ujar Yuli Melati Suryaningrum.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus