Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUPANYA, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara harus menunggu 68 tahun untuk punya produk televisi. Dari hanya memasok berita cetak, kini Antara akan menyuplai berita audio-visual. Inilah kantor berita televisi pertama di Indonesia. ”Sudah kami siapkan sejak tiga tahun lalu,” kata Pemimpin Redaksi Antara, Asro Kamal Rokan, pekan lalu.
Cepatnya perkembangan industri televisi, katanya, menciptakan pasar besar bagi rumah produksi. Namun, belum ada yang memasok berita. Padahal, kata Asro, ada 40 stasiun televisi, lokal dan nasional, yang membutuhkan berita dengan format televisi. ”Ini menjadi target pasar kami,” katanya.
Antara menawarkan berita umum sampai eksklusif. Menurut Asro, banyak pemilik stasiun televisi yang tertarik karena bisa menghemat biaya produksi. Proyek ini dibiayai pemerintah. Asro mengatakan, dana yang sudah dialokasikan sejak tiga tahun lalu itu cukup untuk produksi.
Yang masih kurang adalah dana mendistribusikan produk, yang jumlahnya lumayan besar. Belakangan ada sinyal hijau dari pemerintah, yang akan menganggarkan biaya distribusi dari APBN 2006.
Contoh produk mereka yang sudah pernah dibeli televisi nasional adalah wawancara eksklusif dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menjelang setahun pemerintahan SBY-JK. ”Tayangan itu sempat mengundang reaksi karena Jusuf Kalla mengatakan siap maju pada 2009,” kata Asro.
Sekretaris Perusahaan Indosiar, Andreas Ambessa, mengatakan akan berlangganan jika pasokan beritanya bagus, aktual, dengan gambar dan teks yang diinginkan pasar. Dengan jaringan Antara yang luas, dia berharap berita nasional yang tidak bisa diliput stasiun televisi bisa didapat dari kantor berita itu. ”Misalnya kelaparan di Yahukimo, kalau mereka bisa memasok berita bagus dari sana, pasti kami beli.”
LT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo