Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ungkap Kesalahan RI Promosi Investasi, Anak Buah Bahlil: Jangan Menjual Maunya Kita

Nurul menilai selama ini masih ada kekeliruan ketika promosi investasi. Pemerintah acap menyampaikan apa yang mereka inginkan.

11 Desember 2022 | 19.41 WIB

Pengunjung tengah melihat pameran Infrastructure Connect 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 23 November 2022. Dalam penyelenggaraan kali ini, Infrastructure Connect akan memberikan highlight khusus pada program pemerintah dalam mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri khususnya dalam sektor jasa konstruksi dan pembangunan infrastruktur, yang juga diiringi dengan peningkatan kolaborasi dengan pemain global dunia untuk alih teknologi, pengetahuan serta mendorong investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pengunjung tengah melihat pameran Infrastructure Connect 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 23 November 2022. Dalam penyelenggaraan kali ini, Infrastructure Connect akan memberikan highlight khusus pada program pemerintah dalam mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri khususnya dalam sektor jasa konstruksi dan pembangunan infrastruktur, yang juga diiringi dengan peningkatan kolaborasi dengan pemain global dunia untuk alih teknologi, pengetahuan serta mendorong investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investai/BKPM Nurul Ichwan mengatakan pemerintah tak bisa hanya mengumbar keinginan sendiri bila ingin investor masuk ke Indonesia. Keinginan investor, kata dia, menjadi poin penting yang harus diperhatikan.

“Tidak pernah ada motivasi investor berinvestasi di suatu negara, targetnya membuka lapangan pekerjaan. Mungkin itu disampaikan untuk menarik simpati pemerintah agar mendapat dukungan,” kata Nurul Ichwan dalam acara “Forum Investasi” Penguatan Strategi Promosi Investasi Daerah” yang disiarkan secara virtual pada Ahad, 11 Desember 2022.

Baca juga: Sebut Sejumlah Negara Komitmen Investasi Ratusan Triliun di IKN, Bahlil: Sebagian Sudah Berjalan

Nurul mengakui selama ini masih ada kekeliruan dalam mempromosikan investasi. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, justru menyampaikan apa yang mereka inginkan alih-alih mewadahi keinginan atau kebutuhan calon investor.

Salah satu yang paling sering, kata dia, pemerintah daerah kerap menyampaikan bahwa investasi tersebut akan memberi kesempatan kerja bagi masyaarakat. Padahal, investor tidak berurusan dengan kesejahteraan atau pembukaan lapangan kerja. “Karena itu tanggung jawab pemerintah. Itu bukan tanggung jawab investor,” ucap Nurul.

Selain itu ketika mencari investor asing untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah mesti memberikan penawaran menarik bagi pemodal. Misalnya, tax holiday.

“Bahasa itu yang perlu kita gunakan. Jangan menjual maunya kita. Kita lihat kebutuhan mereka,” ujar Nurul.

Lebih lanjut, untuk mencari investor di daerah, Nurul meminta agar tanggung jawab ini tidak hanya dibebankan pada Dinas Penanaman Modal. Namun, perlu merata di seluruh organisasi perangkat daerah atau OPD. Sebab, peluang penanaman modal ada di semua sektor.

Adapun ihwal capaian investasi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan target per kuartal III telah teralisasi Rp 304 triliun. Sedangkan target sepanjang 2022 mencapai Rp 1.200 triliun. 

“Sekarang kalau ditotal ada Rp 890 triliun lebih. Saya janji di depan teman-teman, sampai akhir 2022 Insya Allah target investasi 1.200 triliun akan tercapai,” ujar Bahlill dalam Rapimnas Kamar Dagang dan Perindustrian (Kadin) di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Bahlil juga mengatakan investasi mulai merata di seluruh wilayah. Investasi tidak hanya masuk di Pulau Jawa yang memiliki infrastruktur dan tenaga kerja lebih baik, serta energi yang lebih paten. Saat ini, kata Bahlil, investasi meluas ke luar Jawa tidak terlepas dari dampak pembangunan infrastruktur yang masif pada lima tahun periode kepemimpinan  Jokowi-JK.

“Sejak kuartal III tahun 2020 sampai kuartal III tahun 2022, investasi di luar Jawa sudah lebih besar. Komposisinya 53 persen di luar Jawa, 47 persen di Jawa,” kata Bahlil

Soal proporsi investasi, Bahlil menyebut Jawa Barat menempati nomor satu. Investasi juga masuk di wilayah Riau, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan menyebar di provinsi-provinsi lainnya.   

Baca juga: Amerika Diprediksi Alami Resesi 2023, Anak Buah Bahlil: Investasi Bisa Melemah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus