Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mogok berdagang tiga hari akibat lonjakan harga daging sapi, para pedagang di Pasar Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai berjualan. Pedagang daging sapi Aji Pangestu mengatakan harga saat ini masih Rp 140 ribu per kilogram (kg).
Menurut Aji, harga di setiap pasar bisa saja berbeda-beda. “Beda-beda di setiap pasar, tergantung kesepakatannya,” kata laki-laki berumur 21 tahun tersebut saat ditemui di kiosnya pada Jumat, 4 Februari 2022.
Dia menuturkan, kesepakatan harga tersebut biasanya dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh para anggota asosiasi pedagang daging sapi di pasar dan menyesuaikan harga jual pada umumnya. Harga yang disepakati pun diterapkan oleh semua anggota, sehingga bisa saja harga dari pasar lain berbeda.
Para pedagang daging sapi di Pasar Jatiasih, kata Aji, sempat mogok sejak Senin sampai Rabu lalu. Aji menuturkan, rencananya mogok dilaksanakan selama lima hari, namun tidak jadi atas keputusan musyawarah bersama para pedagang lainnya.
Soal imbauan waktu mogok, Aji mengatakan sempat mendapat pemberitahuan dari Kementerian Perdagangan bahwa aksi mogok agar tidak terlalu lama.
“Rencananya kan mau mogok lima hari, tapi kesepakatan tiga hari aja abis itu lanjut dagang,” tuturnya.
Dia juga memperkirakan harga daging akan terus naik akibat permintaan meningkat. Apalagi menjelang bulan Ramadan yang biasanya harga-harga lain juga ikut terkerek naik.
Aji memasok daging sapi dagangannya sekitar 30-40 kilogram per hari. Stok yang dia ambil biasanya langsung dari rumah pemotongan di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Sebelum menyentuh harga Rp 140 ribu per kg saat ini, dia dan para pedagang lain menjual daging sapi dengan selisih Rp 10 ribu lebih rendah. “Dijual harga sebelumnya Rp 130 ribu per kilo,” tuturnya.
Pedagang sapi ini juga membeberkan, harga setiap bagian daging berbeda. Untuk sirloin misalnya, dipatok Rp 140 ribu per kg, sedangkan khas dalam atau tenderloin saat ini dijual Rp 160 ribu sampai Rp 170 ribu per kg.
Lalu untuk bagian jeroan (organ) seperti hati, saat ini harganya dijual Rp 90 ribu per kg. “Khas dalam beda, karena potongannya lebih susah dan dagingnya khusus,” kata Aji.
Terkait kemungkinan adanya aksi mogok berdagang lanjutan, dia belum mengetahui rencana tersebut. Saat ini dia mengikuti kondisi dan harga yang sudah ditetapkan saja.
Untuk hari ini, Aji merasa jumlah pembeli makin menurun yang dimungkinkan akibat kenaikan harga. Namun pada hari Kamis kemarin, jumlah pembeli cukup ramai dan menghabiskan sekitar 8-9 kg daging.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedagang Sempat Mogok Jualan
Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mulai mogok serentak di DKI Jakarta dan Jawa Barat selama lima hari mulai 28 Februari sampai 3 Maret 2022. Mogok dipicu kenaikan harga daging yang terus melonjak sehingga merugikan pedagang kecil dan konsumen.
Pedagang memutuskan mogok jualan sebagai bentuk kekecewaan APDI terhadap tata kelola niaga pemerintah yang kerap mengabaikan pedagang kecil. Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta Mufti Bangkit Sanjaya menyebut kebijakan pemerintah lebih condong berpihak pada korporasi besar.
“Saya berharap para stakeholder, baik dari importir maupun instansi terkait, agar tidak melahirkan solusi yang hanya kompromis dengan menahan gejolak sesaat dan hanya akan menambah pilu pedagang,” kata Mufti kepada Tempo, Senin, 28 Februari 2022.
Mufti mengatakan harus ada goodwill untuk kebaikan semua pihak. “Jangan hanya mengambil keuntungan dari protes pedagang,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini harga daging sapi terlalu tinggi untuk dijual kepada konsumen yang daya belinya amat rendah, yaitu Rp 120 ribu per kilogram. Namun ironisnya pedagang mendapatkan Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 130 ribu dan ini tentu membuat pedagang rugi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi optimistis harga daging sapi di dalam negeri bakal segera berangsur turun dan kembali normal saat hari raya Idul Fitri mendatang. Pasalnya, pemerintah sudah mengambil mengambil kebijakan dengan mendatangkan 78 ribu ekor sapi dari sentra produksi ke Pulau Jawa.
“Saat ini pemerintah akan mencoba mendatangkan 78 ribu sapi dari sentra produksi untuk menutup kekurangan pasokan di Pulau Jawa agar harga kembali stabil,” kata Lutfi ketika dihubungi Bisnis, Selasa, 1 Maret 2022. "Jadi tidak ada alasan harga terus naik."
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang dipegangnya, terdapat surplus daging sapi. Kondisi kelebihan daging sapi itu mencapai 2.736,7 ton hingga Mei 2022 atau lebaran mendatang.
Kalaupun ada kenaikan harga daging sapi belakangan ini yang kemudian memicu sejumlah pedagang mogok berjualan, menurut Lutfi, karena adanya hampakan pasokan ke sejumlah pasar di Pulau Jawa.
Adapun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pemerintah perlu mencari alternatif negara asal daging sapi impor selain Australia. Hal ini harus dilakukan segera agar keterjangkauan harga dan kecukupan ketersediaan daging sapi bisa dipenuhi menjelang Lebaran 2022.
“Selain Australia yang mampu memenuhi permintaan daging sapi dalam negeri dengan harga terjangkau,” ujar Moeldoko, Selasa, 1 Maret 2022. “Ini perlu dilakukan dengan cepat.”
Pernyataan tersebut disampaikan Moeldoko dalam rapat koordinasi dengan beberapa elemen kementerian dan lembaga terkait dan para perwakilan asosiasi daging sapi nasional, di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Pada Januari lalu, harga daging sapi bakalan impor naik menjadi US$ 4,2 per kilogram bobot hidup, dari sebelumnya US$ 3,8 per kilogram. Kenaikan harga terus berlanjut hingga bulan Februari mencapai US$ 4,5 per kilogram.
Kenaikan harga daging sapi bakalan impor ini yang kemudian memicu lonjakan harga daging sapi secara signifikan di dalam negeri. Bila dirata-rata nasional, harga daging sapi pada 25 Februari 2022 sebesar Rp 125.550 per kilogram, atau naik 4,9 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang sebesar Rp 119.750 per kilogram.
FAIZ ZAKI | EKA YUDHA SAPUTRA
Baca juga: Boy Thohir Resmi Jadi Pemegang Saham Pengendali Trimegah Sekuritas Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.