Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Program Vaksin Gotong Royong untuk karyawan perusahaan swasta yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kini sudah berjalan. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut total ada 20 juta dosis vaksin yang akan dibeli oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (persero).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Total ada 12,5 juta untuk Vaksin Gotong Royong," kata Erick Thohir dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 19 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, Erick menyebut sudah ada komitmen untuk pengadaan vaksin Sinopharm sebesar 15 juta dosis untuk 7,5 juta penerima (satu orang dua dosis). Vaksin akan datang mulai hari ini sampai Desember 2021.
Kedua, kementerian saat ini juga tengah mendorong pengadaan vaksin Cansino. Totalnya sebanyak 5 juta dosis untuk 5 juta penerima. Beda dengan Sinopharm, ini hanya butuh satu kali penyuntikan (satu orang satu dosis). Sehingga, total penerima ada 12,5 juta.
Untuk masalah harga, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah mengaturnya lewat Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021. Beleid ini terbit 11 Mei 2021.
Harga vaksin per dosis sebesar Rp 321.660 per dosis. Sementara harga pelayanan vaksinasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik masyarakat atau swasta sebesar Rp Rp 117.910 per dosis.
Sehingga total biaya per dosis vaksin mencapai Rp 439.570. Karena satu orang bisa dapat dua dosis atau dua kali penyuntikan seperti Sinopharm, maka total biaya maksimal untuk satu pegawai perusahaan swasta adalah Rp 879.140.
Sementara itu, Ketua Kadin Rosan Roeslani mengatakan animo perusahaan untuk ikut Vaksin Gotong Royong ini terus meningkat. Per hari ini, sudah ada 22.736 perusahaan yang ikut mendaftar dengan total karyawan penerima 10 juta orang.