Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Wajib E-Money di Tol, Jasa Marga Tak Siapkan Uang Receh Rp 8 M

Kewajiban menggunakan e-money di jalan tol mulai hari ini membuat PT Jasa Marga (Persero) tak lagi harus menyiapkan uang tunai Rp 8 miliar per hari.

31 Oktober 2017 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas menawarkan e-money di gerbang pintu tol Jagorawi Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 16 Oktober 2017. Sebanyak 1,5 juta uang elektronik (e-money) akan dijual dengan diskon Rp 20 ribu mulai 16 Oktober hingga 31 Oktober 2017. Masyarakat cukup membayar saldonya saja. Pembebasan biaya kartu ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pembayaran non-tunai di gerbang tol sampai 100 persen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kewajiban menggunakan uang elektronik (e-money) di jalan tol mulai hari ini membuat PT Jasa Marga (Persero) tak lagi harus menyiapkan uang tunai dalam jumlah besar tiap harinya. Vice President Operation Management PT Jasa Marga, Raddy R Lukman, mengatakan penerapan transaksi tol nontunai 100 persen, pihaknya tidak lagi menyiapkan uang receh Rp 8 miliar per hari.
 
"Per hari kami harus menyediakan uang kembalian Rp 8 miliar, uang receh setiap hari. Ini akan hilang kalau kita dengan cashless," kata Raddy R Lukman saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.
 
 
Raddy menjelaskan terdapat banyak manfaat bagi pengguna jalan tol saat telah mencapai 100 persen penerapan transaksi tol nontunai atau dengan menggunakan e-money. Beberapa manfaat itu berupa akses lebih luas ke sistem pembayaran, transparansi transaksi, data lebih terekam, dan waktu yang dibutuhkan untuk transaksi lebih cepat. 
 
Menurut Raddy, keamanan dalam bertransaksi juga lebih baik karena tidak ada cash lagi di gerbang tol. "Masalah potensi uang palsu dan hilang. Kualitas kesehatan SDM di lapangan dan mereduksi antrian," katanya.
 
Sedangkan untuk kesiapan alat sudah mencapai 100 persen. "Jadi semua alat (di gardu tol) sudah menerima transaksi nontunai. Terakhir di Suramadu juga sudah dilakukan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna.
 
Fasilitas isi ulang atau top up e-money, kata Herry, juga akan ditambah oleh bank penerbit, seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA. "Namun tidak diharapkan untuk mengisi ulang di gerbang tol," tuturnya. Ia yakin pengunaan e-money di semua gerbang tol hingga 31 Oktober 2017 dapat tercapai dan berjalan dengan baik.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus