Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sleepwalking adalah ketika seseorang bangun saat tidur tetapi tidak menyadari tindakan mereka. Dilansir dari Sleep Foundation, gejala sleepwalking dapat melibatkan berbagai jenis tindakan sederhana atau kompleks yang dilakukan seseorang saat sebagian besar masih tertidur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama suatu episode, seseorang mungkin memiliki mata terbuka dan berkaca-kaca dengan ekspresi kosong di wajah mereka. Mereka biasanya sedikit responsif atau tidak koheren dalam berbicara. Penting untuk diketahui bahwa, terlepas dari namanya, berjalan dalam tidur tidak terbatas pada berjalan. Jenis tindakan lainnya dapat terjadi dan masih di bawah kondisi sleepwalking.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Contohnya termasuk berlari, tindakan rutin seperti berpakaian, memindahkan furnitur, melakukan perilaku seksual (seksomnia), atau buang air kecil di tempat yang tidak pantas. Meski jarang, perilaku juga bisa menjadi kekerasan atau mungkin lebih kompleks, termasuk mencoba mengendarai mobil.
Perawatan untuk sleepwalking sesekali biasanya tidak diperlukan. Pada anak-anak yang berjalan dalam tidur, biasanya hilang pada masa remaja. Jika berjalan dalam tidur menyebabkan potensi cedera, mengganggu anggota keluarga, atau mengakibatkan rasa malu atau gangguan tidur bagi orang yang berjalan dalam tidur, pengobatan mungkin diperlukan.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan pada seseorang yang sering mengalami sleepwalking:
1. Mengobati setiap kondisi yang mendasarinya jika berjalan dalam tidur dikaitkan dengan kurang tidur atau gangguan tidur atau kondisi medis yang mendasarinya.
2. Menyesuaikan pengobatan jika dianggap bahwa berjalan dalam tidur disebabkan oleh obat.
3. Kebangkitan antisipatif, membangunkan orang yang berjalan dalam tidur sekitar 15 menit sebelum dia biasanya berjalan dalam tidur, kemudian tetap terjaga selama beberapa menit sebelum tertidur lagi.
4. Obat seperti benzodiazepin atau antidepresan tertentu.
5. Mempelajari self-hypnosis—ketika dilakukan oleh seorang profesional terlatih yang akrab dengan sleepwalking. Orang-orang yang menerima sugesti selama hipnosis dapat memperoleh manfaat dengan mencapai keadaan relaksasi yang mendalam melalui perubahan aktivitas yang tidak diinginkan selama tidur.
6. Terapi atau konseling. Profesional kesehatan mental dapat membantu memberi saran untuk meningkatkan kualitas tidur, teknik pengurangan stres, self-hypnosis, dan relaksasi.
MALINI
Pilihan Editor: Apa itu Sleepwalking atau Tidur Berjalan?