Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Tanda Anak Alami Gangguan Makan yang Tak Boleh Diabaikan Orang Tua

Psikoterapis membagikan tanda-tanda anak mengalami gangguan makan yang perlu diperhatikan orang tua. Jangan biarkan kondisinya kian parah.

11 Februari 2024 | 23.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di era media sosial, citra tubuh atau body image dianggap sebagian orang sangat penting. Banyak yang tidak percaya diri saat mengunggah foto atau video di media sosial dengan bentuk tubuh yang dianggap tak enak dipandang. Badan yang langsing dan ramping pun menjadi idaman banyak orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sayangnya, banyak yang salah langkah saat ingin tampil langsing, terutama di kalangan anak muda. Gangguan makan salah satunya, seperti bulimia dan anoreksia, yang banyak dialami remaja. Kepada The Sun, Kerrie Jones, CEO dan pendiri klinik gangguan makan Orri di Inggris membagikan tanda-tanda anak mengalami gangguan makan yang perlu diperhatikan orang tua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribet soal makanan
Menurut Jones yang juga psikoterapis dengan spesialisasi perawatan gangguan makan, ribet soal makanan adalah salah satu tandanya. Contohnya sibuk menghitung kalori, mengkategorikan makanan yang baik dan buruk, cemas saat waktu makan, sulit menelan makanan tertentu, atau maunya menyiapkan makanannya sendiri. Ia memberi contoh anak yang mengiris-iris makanannya dalam ukuran sangat kecil dan memakannya dalam waktu sangat lama.

Perubahan fisik
Jika anak mengalami gangguan makan, fisik pun akan mengalami perubahan walaupun tak selalu terlihat dari berat badan. "Mungkin ia tak mau beraktivitas fisik, sering pusing karena aktivitas harian, seperti bangun dari sofa. Anda mungkin melihat mereka pucat dan lelah, bermasalah dengan pencernaan, dan merasa kedinginan padahal udara panas," ujar Jones.

Ada pula yang mengalami perubahan siklus haid karena tubuh stres, kerusakan gigi karena sering muntah, dan perubahan berat badan yang signifikan.

Gangguan citra tubuh negatif
Jones meminta orang tua memperhatikan apakah anak sering berkomentar soal citra tubuh yang negatif. "Saat bercermin, mereka sering menyentuh bagian tubuh tertentu dan menarik napas. Ini yang disebut mengecek tubuh," papar Jones.

Ketakutan berat badan naik
Ini yang perlu diwaspadai, anak sangat takut berat badannya naik dan bertekad ingin kurus. Mereka pun menerapkan diet tertentu, tak mau lagi makan makanan tertentu, atau menjadi vegan.

Kepercayaan diri turun
Perhatikan juga kondisi mental anak. Karena terlalu khawatir dengan bentuk tubuh, anak pun menarik diri dari lingkungan, menjadi introvert, dan lebih sering marah-marah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus