Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusasaan merujuk keadaan kurang harapan atau kepercayaan terhadap kemampuan untuk merespons situasi. Mengutip Psychology Today, para peneliti berpendapat ketika seseorang sering menghadapi hasil yang buruk, ia tidak merasa mampu mengubahnya rentan putus asa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli psikologi Anthony Scioli dan Henry B. Biller dalam buku berjudul Hope in the Age of Anxiety menjelaskan, harapan manusia berhubungan dengan beberapa kebutuhan. Keterikatan harapan untuk kedekatan fisik, ikatan emosional, dan kesatuan spiritual. Penguasaan ihwal harapan untuk produktivitas dan pencapaian. Kelangsungan hidup berkaitan harapan untuk mengatasi tantangan fisik, kecemasan, kehilangan, dan ketakutan, dan membangun ketahanan.
Apa saja bentuk putus asa?
Mengutip PsychCentral, ada sembilan bentuk keputusasaan yang dikemukakan Scioli dan Biller.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Keterasingan
Jenis keputusasaan ini berasal dari perasaan orang lain yang telah melupakan seseorang atau tidak menganggap sebagai teman. Seseorang itu akan merasa berbeda dalam sejumlah hal yang membuat ikatan dengan orang lain menjadi tantangan.
2. Pengabaian
Keputusasaan dalam hal ini bersumber dari perasaan orang lain yang telah meninggalkan seseorang ketika sangat membutuhkannya. Seseorang itu mungkin merasa ditolak atau mengalami stigma. Hal ini membuat sulit atau bahkan tidak bisa untuk mempercayai orang lain.
3. Kurang inspirasi
Ketika tidak merasa terdorong secara mental atau kreatif, bisa jadi mengembangkan jenis keputusasaan ini. Seseorang mungkin merasa terhambat atau tidak mampu berkreasi dalam beberapa atau semua aspek kehidupan.
4. Tak mampu
Merasa tindakan tidak memiliki pengaruh atau dampak terhadap orang lain atau sekitar juga membuat putus asa. Mungkin merasa tidak memiliki kuasa atau otoritas untuk membuat keputusan atau melakukan perubahan. Bergantung dalam keputusan orang lain.
5. Penindasan
Jenis keputusasaan ini dikaitkan dengan perasaan tidak diperlakukan secara adil atau setara. Rasisme atau seksisme yang terus-menerus bisa menyebabkan keputusasaan jenis ini.
6. Keterbatasan
Mungkin saja seseorang merasa tidak memiliki sumber daya atau keterampilan yang cukup untuk mencapai tujuan. Keputusasaan ini karena mengalami hambatan fisik atau keuangan untuk melakukannya.
7. Malapetaka
Bentuk keputusasaan ini berkaitan dengan perasaan celaka terhadap hasil negatif tertentu dalam hidup, peristiwa buruk atau mengalami sakit.
8. Pengekangan
Seseorang mungkin menghadapi jenis keputusasaan ini jika pernah berada dalam hubungan yang menekan. Itu membuat seseorang merasa tidak bebas untuk bertindak atau melakukan apa yang diiinginkan. Emosi ini juga bisa berkembang jika merasa berada dalam bahaya atau membiarkan orang lain menganiaya.
9. Tak berdaya
Bentuk keputusasaan ini akibat perasaan tidak mampu membela diri sendiri atau bertindak tanpa bantuan seseorang.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.