Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme tumbuh subur saat rakyat putus asa dan kehilangan harapan mengenai masa depan. Pernyataan itu diucapkan Prabowo dalam Dialog Publik PP Muhammaddiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat, 24 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo mengatakan, para penghasut lebih mudah memengaruhi orang-otrang yang tidak punya harapan dan merasa diperlakukan dengan tidak adil. "Itu adalah lahan subur untuk terorisme, radikalisme, dan ekstremisme. Itu keyakinan saya," ucapnya dalam acara itu, seperti dipantau dari kanal YouTube PP Muhammadiyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengatasi masalah itu, Prabowo mengatakan diperlukan percepatan transformasi pembangunan. "Kita harus menbawa kemakmuran kepada seluruh rakyat kita," ucapnya. Dia menambahkan kemiskinan harus dihilangkan dari bumi Indonesisa.
Rakyat, kata Prabowo, tidak boleh menghadapi keadaan kurang makan, tidak punya pekerjaan, dan tidak ada harapan akan masa depaan. "Insya allah kita akan menghilangkan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme kalau kita bisa membawa hasil-hasil yang nyata kepada rakyat kita," ujarnya.
Prabowo mengatakan masalah itu masuih muncul ketika kondisi rakyat sudah makmur, tidak ada kelaparan dan keputusasaan, serta pekerjaan mudah didapatkan. "Kalau orang-orang yang katakanlah di luar nalar sehat masih mau menimbulkan kekerasan, itu namanya sudah kriminal, harus dihadapi dengan penegakan hukum yang tegas," ucapnya.
Dalam acara itu, Prabowo datang tanpa didampingi calon wakil presiden Gibran Raka. Dia meminta maaf Gibran tidak bisa menghadiri acara dialog publik itu. "Hari ini saya minta maaf Saudara Gibran Rakabuming Raka tidak bisa hadir," ucapnya dalam acara itu, seperti dipantau melalui YouTube PP Muhammadiyah.
Kendati begitu, Prabowo memastikan setiap saat PP Muhammadiyah ingin mengajak dialog, Gibran akan bersedia memenuhi undangan itu. "Setiap saat saudara-saudara ingin dialog, saya kira Mas Gibran pasti mau berjumpa dengan saudara-saudara sekalian," ujarnya.
Perihal alasan Gibran berhalangan hadir, Prabowo mengatakan Wali Kota Solo itu harus menghadiri acara Nahdlatul Ulama atau NU di Mojokerto. "Justru ada acara lain yang bersamaan waktunya di Jawa Timur juga, tapi yang menyelenggarakan adalah Nahdaltul Ulama," ujarnya.
PP Muhammadiyah menggelar dialog publik itu di tiga kampus milik mereka. Ketiganya adalah Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dialog Publik dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar telah berlangsung Rabu, 22 November 2023 di Surakarta. Sementara dialog publik dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah berlangsung Kamis, 23 November 2023 di Jakarta.