Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kebiasaan Penyebab Mental Buruk

Berikut lima kebiasaan yang harus diwaspadai karena bisa menyebabkan mental yang buruk dan terpuruk.

17 November 2021 | 15.49 WIB

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Perbesar
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mental buruk disebabkan oleh kebiasaan yang buruk. Untuk menjadi waras dan normal, semua orang harus melakukan perjuangan yang berat, kehidupan yang membentuk mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tetapi, kebiasaan bisa menjadi suatu hal yang positif dan negatif. Dengan itu, cobalah sesekali untuk memeriksa kebiasaan termasuk yang mana dari kedua hal tersebut. Untuk memastikan apakah kebiasaan Anda termasuk yang buruk. Berikut lima kebiasaan yang harus diwaspadai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tidak memaafkan kesalahan
Semua orang, siapa pun, pasti membuat kesalahan. Tidak memaafkan kesalahan orang lain akan membuat diri terjerumus jauh ke dalam segala hal yang negatif. Menyimpan dendam dan kebencian akan membuat mental buruk karena semua perilaku akan terlihat ketika menyimpan dendam dan kebencian. Jika ada seseorang yang bersalah pada Anda, maka komunikasikanlah dengan baik agar kesalahpahaman terselesaikan dengan baik tanpa memendam dendam dan kebencian.

Terlalu banyak berpikir dan meremehkan
Anda mungkin pernah membuat kesalahan dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama hingga pikiran seperti itu malah membuat perasaan menjadi tertekan dan tidak nyaman. Jika berbuat kesalahan atau gagal dalam suatu hal, berpikirlah Anda hanya sekali gagal, bukan berarti akan menghancurkan hidup selamanya. Jangan pernah meremehkan kemampuan. Anda bisa mengambil jalan lain untuk kesuksesan lain atau cobalah keluar dari zona nyaman agar mendapat referensi dan cara yang baru untuk memulai hal yang lebih baik.

Putus asa
Sebagian besar orang akan merasa putus asa jika tujuan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tidak apa-apa, itu bukan akhir segalanya. Merasa putus asa merupakan salah satu kesalahan terbesar manusia. Putus asa akan membuat pikiran menjadi negatif dan menampilkan wajah yang murung. Anda bisa mengikuti terapi, keluar rumah, cari celah untuk melakukan hal yang menyenangkan agar perasaan putus asa menjadi lebih mudah terlewati. Pikirkan berapa banyak kebaikan yang telah dilakukan dibanding dengan satu hal yang gagal.

Standar tinggi
Jangan pernah mengharapkan bisa seperti orang lain. Bagaimana bisa mengharapkan diri serupa dengan dia? Setiap manusia pasti berbeda. Anda harus realistis dan menjaga standar yang normal untuk diri sendiri tanpa dibatasi orang lain. Pikiran negatif akan membuat wajah mencerminkan pikiran tersebut. Selain itu, jangan terlalu mengkritik diri sendiri secara berlebihan karena Anda memiliki keunikan sendiri yang tidak dimiliki orang lain. Anda berhak dapat penghargaan untuk diri sendiri.

SHELAMITA AZZAHRA | TIMES OF INDIA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus