Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali sulit untuk mengabaikan aroma napas Anda sendiri saat memakai masker. Bau yang biasanya tidak Anda perhatikan menjadi tercium. Apakah Anda benar-benar memiliki bau mulut atau halitosis selama ini tanpa menyadarinya, dan masker membantu Anda menyadarinya atau masker yang menyebabkan munculnya bau mulut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saat masker menutupi hidung dan mulut, konsentrasi bau mulut meningkat, memungkinkan kita untuk menciumnya. Tanpa masker, seseorang yang memiliki bau mulut mungkin tak menyadarinya," kata Edwin Chng, direktur medis Parkway Shenton seperti dilansir Channel News Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana bau mulut bisa tercium saat pakai masker?
Konsultan senior di National Dental Centre Singapore's Department of Restorative Dentistry, Periodontic Unit, Koh Chu Guan mengatakan, ada bakteri yang hidup di mulut Anda sepanjang waktu.
Saat Anda bernafas, udara lembap dan bau busuk yang dihasilkan bakteri terperangkap di kain masker. Saat tetesannya mengering, mereka meninggalkan bau di kain masker.
"Kainnya mungkin tidak masalah. Jika bahannya tipis, maka mungkin memerangkap lebih sedikit udara dan karenanya, pemakainya mungkin kurang menyadari halitosis," kata dia.
Selain itu, Anda bisa menggunakan mulut untuk bernapas saat memakai masker dan itu bisa menyebabkan efek mengeringkan. Mulut yang lebih kering, terutama jika Anda tidak minum cukup air, dapat menyebabkan bau mulut. "Kondisi ini diperburuk jika Anda merokok atau mengonsumsi minuman diuretik seperti kopi," kata Koh.
Untuk mengetahui Anda bau mulut atau tidak, lepaskan masker Anda dan bernapaslah sembari menutup hidung dan mulut dengan telapak tangan. "Bau tidak akan muncul karena masker. Bahkan jika Anda telah melawan halitosis selama ini, memakai masker tidak memperburuknya," ujar Koh.