Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Alter Ego, Kepribadian yang Seperti Apa?

Alter ego kerap dikaitkan dengan identitas disosiatif atau kepribadian ganda

16 Oktober 2022 | 11.26 WIB

Ilustrasi kepribadian ganda (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi kepribadian ganda (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Alter ego diartikan sebagai versi diri yang berbeda, dikutip dari Britannica.  Alter ego kerap dikaitkan dengan identitas disosiatif atau kepribadian ganda. Merujuk Cleveland Clinic, itu kondisi yang memiliki dua atau lebih kepribadian. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mengutip Collins Dictionary, alter ego seperti sisi lain dari kepribadian seseorang dari yang biasanya dilihat. Alter ego diyakini kondisi seseorang membentuk karakter orang lain dalam dirinya secara sadar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karakter itu sebagai gambaran ideal tentang dirinya yang tak terealisasi. Ia menghidupkan karakter itu dalam diri. Alter ego juga dibuat sebagai cara untuk menyembunyikan sisi kehidupan yang privat tak ingin diketahui orang-orang.

Mengutip dari Definitions.net, istilah alter ego muncul dalam penggunaan umum awal abad ke-19.  Saat itu, gangguan identitas disosiatif pertama kali dijelaskan oleh para ahli psikologi.

Cicero termasuk tokoh yang mengembangkan pandangan -kini dikenal alter ego- sebagai bagian dari konstruksi filosofisnya di Roma abad ke-1. Tapi, ia menggambarkan alter ego sebagai diri kedua atau teman tepercaya. 

Cicero menggambarkan karakter dalam karya berbeda yang secara psikologis serupa. Atau, karakter fiksi yang perilaku, ucapan, atau pemikirannya sengaja mewakili penulis. Itu juga digunakan untuk membuat sahabat dari karakter lain dalam cerita. 

Istilah alter ego diterapkan terhadap peran atau persona yang diambil aktor atau pemain lainnya. Keberadaan diri yang lain atau another self pertama kali diakui pada 1730-an.

Franz Anton Mesmer menggunakan hipnosis untuk memisahkan alter ego. Berbagai eksperimen menunjukkan pola perilaku berbeda dari kepribadian individu ketika dalam keadaan terjaga dibandingkan saat di bawah hipnosis. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus