Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Bahaya Kurang Tidur saat Ramadan buat Kesehatan Fisik?

Jika Anda merasa kurang tidur kala Ramadan, tandanya ada perubahan yang perlu dibuat agar puasa tak terganggu dan kesehatan fisik terjaga.

5 Maret 2025 | 17.11 WIB

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Sahur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda termasuk yang merasa kurang tidur selama Ramadan? Jika ya, tandanya ada perubahan yang perlu dibuat agar puasa Ramadan tak terganggu dan tidur pun cukup. Misalnya, tidur lebih awal agar bangun untuk makan sahur dengan lebih segar dan mengurangi makanan atau minuman yang bisa membuat sulit tidur, seperti yang mengandung kafein.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Gangguan tidur juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang berperan dalam pengaturan berat badan dan keseimbangan energi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, cukup tidur sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh. Saat beristirahat dengan baik, tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit sehingga daya tahan tubuh tetap optimal. Dengan memahami dan mengatasi dampak kurang tidur, kita dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Menurut Sleep Foundation pada 9 Februari 2024, cukup tidur berperan penting dalam menjaga keseimbangan fisik dan mental, memungkinkan tubuh berfungsi secara optimal. Selain itu, tidur berkualitas juga membantu mencegah berbagai masalah kesehatan di masa datang. Dengan pola tidur yang baik, risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan mental dapat dikurangi secara signifikan.

Dampak pada Kesehatan Fisik

Berikut beberapa dampak kurang tidur bagi kesehatan fisik menurut Cleveland Clinic edisi 29 Mei 2024.

Daya tahan tubuh turun
Cukup tidur penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Risiko penyakit jantung naik
Kurang tidur dapat memicu tekanan darah tinggi dan peradangan, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Gangguan metabolisme dan diabetes
Tidak cukup tidur dapat mengganggu pengelolaan gula darah dan sensitivitas insulin, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Gangguan fungsi otak dan konsentrasi
Kurang tidur dapat menurunkan daya ingat, memperlambat respons, serta mengganggu fokus dan produktivitas sehari-hari.

Berat badan naik dan obesitas
Kurang tidur mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar sehingga meningkatkan nafsu makan dan risiko obesitas.

Rekomendasi Tidur yang Sehat

Para pakar menyarankan orang dewasa tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan yang optimal. Untuk mencapai kualitas tidur yang baik, disarankan untuk:

-Batasi tidur siang hingga maksimal 30 menit.
-Olahraga secara teratur.
-Hindari konsumsi makanan berat dan kafein menjelang tidur.
-Hindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
-Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, seperti kamar yang tenang, gelap, dan sejuk.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus