Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alkohol diketahui mempengaruhi banyak organ dalam tubuh manusia, termasuk kesehatan otak, bagaimana dengan minuman beralkohol?
Para peneliti telah mempelajari kerusakan otak terkait alkohol dan menemukan dalam jangka pendek, alkohol menyebabkan perlambatan fungsi motorik, koordinasi yang buruk, dan gangguan daya ingat. Kerusakan otak mengakibatkan gangguan mental seperti defisit belajar, masalah ingatan, dan demensia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah studi dalam laman buzzrx, menunjukkan beberapa faktor mempengaruhi bagaimana dan sejauh mana efek alkohol pada otak, antara lain berapa banyak dan seberapa sering seseorang minum, usia saat seseorang pertama kali mulai minum, paparan alkohol selama kehamilan, status kesehatan, sampai jenis kelamin, mengingat wanita lebih mungkin menderita banyak efek kesehatan fisik dan mental dari alkohol daripada pria.
Bagian Otak Yang Dipengaruhi Alkohol
Korteks Serebral
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagian ini memproses informasi dan membantu kita membuat keputusan dan penilaian. Penggunaan alkohol memperlambat input informasi dan fungsi pada area korteks serebral, menyebabkan pemikiran kabur dan ucapan tidak jelas. Konsumsi alkohol berat dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otak ini.
Otak Kecil
Bagian otak satu ini merupakan bagian yang mengontrol gerakan, keseimbangan, dan koordinasi. Minum alkohol mempengaruhi otak kecil, menyebabkan gerak tubuh menjadi sempoyongan, goyah, jatuh, dan gemetar.
Hipotalamus dan Hipofisis
Berfungsi untuk menghubungkan sistem saraf dan proses hormonal dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan internal. Penggunaan alkohol menganggu keseimbangan ini, sehingga mempengaruhi hal-hal seperti hasrat.
Sumsum Belakang
Wilayah otak ini mengendalikan fungsi vital, termasuk pernapasan, suhu tubuh, dan kesadaran. Melalui penekanan sinyal di medula, alkohol menimbulkan efek yang menghambat pernapasan menjadi lambat, kantuk, penurunan suhu tubuh, sampai koma.
Hipokampus
Efek alkohol pada hipokampus menyebabkan kehilangan memori, pingsan, dan defisit belajar. Konsumsi alkohol kronis menyebabkan dampak permanen pada ingatan, dan demensia.
Minuman beralkohol, termasuk miras tentu saja, juga mengubah tingkat neurotransmiter di otak, kata Maria Pagano, PhD, seorang profesor psikiatri di Case Western Reserve University School of Medicine. Senyawa kimia ini mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan memainkan peran besar dalam mengendalikan perilaku, emosi, dan aktivitas fisik.
“Sebagai permulaan, alkohol memperlambat neurotransmitter GABA, dan itu yang mendorong gerakan lamban, bicara cadel, serta waktu reaksi lebih lambat pada seseorang yang mabuk,” jelas Pagano seperti yang dikutip pada laman health. Lebih lanjut, Pagano mengungkapkan, alkohol mempercepat neurotransmitter yang disebut glutamat, yang bertanggung jawab untuk mengatur dopamin di pusat otak.
“Tentu saja, alkohol menghasilkan efek perasaan senang dan sejahtera. Itu sebabnya, Anda mungkin merasa hangat dan tidak jelas saat menenggak minuman beralkohol,” ujarnya lagi.
BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Ketahui Dampak Jangka Pendek Minum Alkohol
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.