Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Begini Efek Alkohol dalam Minuman Beralkohol Berdampak dalam Kinerja Otak

Kerusakan otak terkait konsumsi minuman beralkohol yang parah biasanya terjadi setelah bertahun-tahun minum banyak.

1 Maret 2023 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Alkohol diketahui mempengaruhi banyak organ dalam tubuh manusia, termasuk kesehatan otak, bagaimana dengan minuman beralkohol?

Para peneliti telah mempelajari kerusakan otak terkait alkohol dan menemukan dalam jangka pendek, alkohol menyebabkan perlambatan fungsi motorik, koordinasi yang buruk, dan gangguan daya ingat. Kerusakan otak mengakibatkan gangguan mental seperti defisit belajar, masalah ingatan, dan demensia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah studi dalam laman buzzrx, menunjukkan beberapa faktor mempengaruhi bagaimana dan sejauh mana efek alkohol pada otak, antara lain berapa banyak dan seberapa sering seseorang minum, usia saat seseorang pertama kali mulai minum, paparan alkohol selama kehamilan, status kesehatan, sampai jenis kelamin, mengingat wanita lebih mungkin menderita banyak efek kesehatan fisik dan mental dari alkohol daripada pria.

Bagian Otak Yang Dipengaruhi Alkohol

Korteks Serebral

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagian ini memproses informasi dan membantu kita membuat keputusan dan penilaian. Penggunaan alkohol memperlambat input informasi dan fungsi pada area korteks serebral, menyebabkan pemikiran kabur dan ucapan tidak jelas. Konsumsi alkohol berat dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan permanen pada bagian otak ini.

Otak Kecil

Bagian otak satu ini merupakan bagian yang mengontrol gerakan, keseimbangan, dan koordinasi. Minum alkohol mempengaruhi otak kecil, menyebabkan gerak tubuh menjadi sempoyongan, goyah, jatuh, dan gemetar.

Hipotalamus dan Hipofisis

Berfungsi untuk menghubungkan sistem saraf dan proses hormonal dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan internal. Penggunaan alkohol menganggu keseimbangan ini, sehingga mempengaruhi hal-hal seperti hasrat.

Sumsum Belakang

Wilayah otak ini mengendalikan fungsi vital, termasuk pernapasan, suhu tubuh, dan kesadaran. Melalui penekanan sinyal di medula, alkohol menimbulkan efek yang menghambat pernapasan menjadi lambat, kantuk, penurunan suhu tubuh, sampai koma.

Hipokampus

Efek alkohol pada hipokampus menyebabkan kehilangan memori, pingsan, dan defisit belajar. Konsumsi alkohol kronis menyebabkan dampak permanen pada ingatan, dan demensia.

Minuman beralkohol, termasuk miras tentu saja, juga mengubah tingkat neurotransmiter di otak, kata Maria Pagano, PhD, seorang profesor psikiatri di Case Western Reserve University School of Medicine. Senyawa kimia ini mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan memainkan peran besar dalam mengendalikan perilaku, emosi, dan aktivitas fisik.

“Sebagai permulaan, alkohol memperlambat neurotransmitter GABA, dan itu yang mendorong gerakan lamban, bicara cadel, serta waktu reaksi lebih lambat pada seseorang yang mabuk,” jelas Pagano seperti yang dikutip pada laman health. Lebih lanjut, Pagano mengungkapkan, alkohol mempercepat neurotransmitter yang disebut glutamat, yang bertanggung jawab untuk mengatur dopamin di pusat otak.

“Tentu saja, alkohol menghasilkan efek perasaan senang dan sejahtera. Itu sebabnya, Anda mungkin merasa hangat dan tidak jelas saat menenggak minuman beralkohol,” ujarnya lagi.

BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Ketahui Dampak Jangka Pendek Minum Alkohol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus