Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Dalam kegiatan itu kadang disaksikan oleh anak-anak yang penasaran atau karena dibawa orang tua mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar pediatri dari Community Based Medical College (CBMC), Mymensingh, Bangladesh, Karim Khan, mengatakan sejumlah penelitian dilakukan tentang dampak mengajak anak menyaksikan penyembelihan hewan tapi belum ada yang bisa memberikan kesimpulan pasti. “Beberapa mengatakan diperbolehkan setelah usia tujuh tahun dan yang lain menilai lebih baik dihindari untuk mencegah trauma psikologis atau fisik,” katanya dikutip dari The Daily Star, Senin, 19 Juli 2021.
Yang pasti, kata Karim, pemaksaan bagi seseorang dari segala usia untuk menyaksikan sesuatu yang tidak mereka sukai merupakan perbuatan tidak pantas.
Jika memang ingin mengajak anak menyaksikan penyembelihan, Karim menyarankan agar orang dewasa memberikan edukasi terlebih dahulu. Berikan pemahaman jika membunuh hewan untuk dikonsumsi dagingnya adalah bagian dari siklus makanan manusia.
Mengingat kebanyakan anak adalah penyayang binatang, pemberian edukasi sebelum mengizinkan mereka untuk menyaksikan penyembelihan qurban adalah hal yang sangat penting. Tujuannya agar tidak menimbulkan ketakutan pada anak.
Selain itu, menurut Karim, ajak anak-anak berbicara atau berdiskusi soal realitas kehidupan dan nilai-nilai dalam penyembelihan. Jelaskan jika penyembelihan ini adalah untuk menjalankan perintah Tuhan dan berbagi kepada orang-orang yang kurang mampu.
Pemahaman yang diberikan juga harus sesederhana mungkin. Jika dirasa si anak belum cukup mampu untuk memahami atau takut melihat penyembelihan, orang tua bisa tetap bisa mengajak anak melihat penyaluran daging kurban kepada orang-orang kurang mampu.
TEGUH ARIF ROMADHON
Sumber: THE DAILY STAR
Baca juga: