Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Cara Mencegah Sembelit pada Anak Menurut Pakar

Pencegahan adalah hal terpenting bila anak sembelit. Segera bawa ke dokter untuk mendapat obat pengurang nyeri saat BAB.

6 Maret 2021 | 20.30 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Secara sederhana sembelit disebabkan rasa takut anak buang air karena fesesnya keras atau besar. Orangtua bisa membantu menghilangkan rasa takut dengan membuat feses anak jadi lunak. Selain memberi asupan cairan dan serat cukup, berikan obat pelunak kotoran secara teratur. Setelah rasa takut buang air hilang, anak mau buang hajat sendiri dan pada akhirnya terbebas dari obat pelunak feses, kemudian urusan membuang kotoran tidak lagi jadi mimpi buruk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia mengingatkan cairan dan serat yang cukup adalah langkah pencegahan untuk anak yang belum konstipasi. "Tapi pada saat anak sudah konstipasi, serat justru membuat fesesnya lebih keras. Jadi serat diberikan saat sudah diberikan obat pelunak feses supaya dia maintenancenya bagus. Jadi timing itu penting," tutur pakar kesehatan anak Prof. Dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menegaskan, pencegahan adalah hal terpenting. Bila semuanya belum berhasil, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat obat pengurang nyeri saat BAB serta pelunak kotoran. Nantinya, dokter akan memantau kondisi anak agar konstipasi tidak berkelanjutan. Jika sudah dua bulan berlalu konstipasi belum terobati, pengobatan akan semakin lama.

"Kalau anak fesesnya sakit dan keras secepatnya diobati agar konstipasi tidak menjadi kronis karena kalau sudah kronis pengobatannya pasti lama," jelas Hanifah.

Orangtua memang bisa memberikan anak obat pencahar sebagai langkah pertama. Tapi dia menyarankan sebaiknya semua dikonsultasikan dulu kepada dokter.

"Kalau mau coba 1-2 minggu silakan tapi jangan lebih lama dari itu karena sebenarnya bukan bahayanya tapi kita sedang berburu dengan waktu supaya waktu yg dua bulan itu jangan sampai lewat," ungkapnya mengenai sembelit pada anak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus