Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada musim hujan. Bagimana cara mengobati dan mencegah penyakit ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Dikutip dari samitivejhospitals.com, DBD dapat ditemukan pada semua usia dan jenis kelamin. Namun kebanyakan terlihat pada orang berusia 5-9 tahun, diikuti oleh mereka yang berusia 10-14, 0-4 dan 15 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Mayo Clinic, penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius. Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak, serta terdapat ruam.
Namun, DBD juga dapat menjadi parah yaitu memburuknya gejala demam berdarah yang mengancam jiwa. Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah biasanya terlihat 24 hingga 48 jam setelah demam Anda hilang, dikutip dari my.clevelandclinic.org.
Bagaimana pengobatan demam berdarah?
Mengutip WebMD, tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi dengue, hanya ada obat pereda nyeri. Apabila Anda merasa menderita demam berdarah, Anda harus menggunakan pereda nyeri dengan acetaminophen dan menghindari obat dengan aspirin yang dapat memperburuk perdarahan.
Selain itu, miumlah banyak cairan agar tetap terhidrasi. Minumlah air atau minuman dengan elektrolit tambahan. Anda juga harus beristirahat dan menemui dokter. Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam Anda turun, Anda harus segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan komplikasi.
Bagaimana cara mencegah demam berdarah?
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika Anda tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Melansir my.clevelandclinic.org, berikut cara melindungi diri dari gigitan nyamuk, termasuk:
1. Gunakan penolak serangga terdaftar EPA yang mengandung 20 persen hingga 30 persen DEET atau bahan lain yang dikenal dapat membantu mengusir nyamuk Aedes.
2. Tutupi kulit yang terbuka di luar ruangan, seperti menggunakan jaket atau baju lengan panjang, terutama pada malam hari ketika nyamuk lebih sering berada di sekitar.
3. Singkirkan genangan air (ember atau tong, bak mandi burung, ban bekas yang mungkin menampung air hujan) dan isi titik-titik rendah di mana air dapat menggenang.
4. Jauhkan nyamuk di luar rumah Anda dengan memperbaiki lubang di kasa. Pastikan kasa jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang.
5. Gunakan kelambu pada malam hari di daerah di mana demam berdarah sering terjadi.
6. Jika Anda sedang hamil, hindari bepergian ke daerah di mana demam berdarah sering terjadi.
Pilihan Editor: Mengapa DBD Bisa Menyebabkan Risiko Kematian?