Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dehidrasi dan Overhidrasi Sama Bahaya, Apa Saja Risikonya?

Awas, minum terlalu banyak air atau overhidrasi dalam waktu singkat saat dehidrasi juga berbahaya bagi tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

7 Agustus 2023 | 10.13 WIB

Ilustrasi wanita minum air putih. Pixabay.com/Engin_Akyurt
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi wanita minum air putih. Pixabay.com/Engin_Akyurt

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Air memang berperan penting menjaga fungsi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, meminum terlalu banyak air dalam waktu singkat pada saat merasa dehidrasi ternyata juga bisa berbahaya bagi tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir Hindustan Times, konsultan penyakit dalam Rumah Sakit Fortis Escorts Faridabad, dr. Anurag Aggarwal, mengatakan keracunan air dan dehidrasi adalah kondisi yang timbul dari ketidakseimbangan cairan dan memahami efeknya penting untuk menjaga kesehatan. Keracunan air, juga dikenal sebagai overhidrasi, terjadi ketika orang minum air dalam jumlah berlebihan dan menyebabkan pengenceran elektrolit esensial dalam aliran darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketidakseimbangan akibat minum terlalu banyak air mengganggu keseimbangan halus yang mengakibatkan berbagai efek buruk. Gejala ringan overhidrasi termasuk sakit kepala, mual, dan kebingungan, yang dapat menjadi lebih parah seperti muntah, kejang, dan bahkan koma dalam kasus yang ekstrem.

Aggarwal melanjutkan ketidakseimbangan elektrolit kritis yang terjadi dengan cepat akan mengancam jiwa. Ketika kadar elektrolit menjadi sangat rendah, itu dapat menyebabkan kegagalan organ dan pembengkakan otak, yang mengakibatkan koma dan, akhirnya, kematian.

Penyebab dehidrasi
Sebaliknya, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan, menyebabkan kekurangan air untuk mendukung fungsi tubuh yang normal. Aggarwal mengatakan dehidrasi dapat disebabkan faktor-faktor seperti keringat berlebih, diare, muntah, atau asupan cairan yang tidak memadai. 

Gejala dehidrasi awal meliputi rasa haus, mulut kering, pusing, dan kelelahan, yang dapat berkembang menjadi komplikasi parah, termasuk kegagalan organ, jika tidak ditangani. Dehidrasi parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, gagal ginjal, dan komplikasi yang mengancam jiwa lainnya. Kondisi itu menimbulkan risiko yang signifikan, terutama kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan pemilik penyakit kronis.

Aggarwal menyarankan untuk memperhatikan sinyal tubuh dan pastikan pendekatan hidrasi yang seimbang. Hindari asupan air yang berlebihan, terutama selama aktivitas fisik yang intens, dan tetap terhidrasi tanpa berlebihan. Jika tubuh menunjukkan gejala keracunan air atau dehidrasi yang parah, segera ke fasilitas medis karena intervensi yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus