Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Gerakan #JamMainKita: Ajak Anak Zaman Now Main di Luar Ruang

Bagaimana menarik anak zaman now menjauhi gawai? Kak Seto: Ajak mereka main di luar ruang.

21 Maret 2018 | 18.39 WIB

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak heran jika anak-anak kini memiliki ketergantungan terhadap teknologi digital, dalam hal ini penggunaan gawai. Segala kegiatan dapat dilakukan dalam dunia digitalnya, termasuk bermain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermain tidak lagi dilakukan bersama-sama, menyenangkan ataupun seru. Zaman sekarang anak-anak bermain dalam keadaan yang lebih tenang, lebih banyak duduk dan sibuk dengan gawainya masing-masing.

Baca juga:
Ruang Publik Berpotensi Tularkan Tuberculosis, Ingat Etika Batuk

Hal ini sangat disayangkan, mengingat permainan tradisional sudah mulai bergeser dan mungkin dilupakan. Padahal, selain bermanfaat untuk hiburan, permainan tradisional juga memicu kreativitas dan kerja otak yang sangat bagus untuk tumbuh kembang anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bermain permainan tradisional di luar ruangan juga melibatkan banyak aktivitas fisik yang mendorong stimulasi motorik serta psikologis anak. Hal inilah yang dianggap akan membantu proses tumbuh kembang anak. Berlandaskan permasalahan ini, timbul gerakan inovasi #JamMainKita yang ditujukan bagi pertumbuhan anak.

Brand Manager Combantrin, Rays Mitchell, dalam acara konferensi pers Peluncuran Gerakan #JamMainKita untuk Anak Indonesia Sehat pada 21 Maret 2018 di Jakarta menjelaskan awal konsep tercetusnya inovasi gerakan ini.

Dengan munculnya inovasi gerakan ini, diharapkan keluarga dapat meluangkan waktu bermain bersama anak-anaknya, "Paling tidak dalam satu minggu ada satu hari dimana para orang tua menyisakan waktu bermain bersama anak mereka. Itulah landasan pemilihan ungkapan #JamMainKita dalam gerakan inovasi ini."

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah permainan tradisional masih memiliki kemungkinan digemari anak zaman sekarang?

Baca juga:
Heboh Surat Lamaran Kerja Steve Jobs, Begini Cara Membuat CV
Gangguan Bipolar Bukan untuk Dijauhi, Simak Solusinya dari Dokter

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Perwakilan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengungkapkan peluang ketertarikan anak-anak zaman sekarang terhadap permainan tradisional. Secara psikologis anak-anak dianalogikan seperti air, dimana akan meluncur ke tempat yang lebih rendah. Menurut Kak Seto, anak-anak akan selalu menuju ke tempat yang menurut mereka lebih menyenangkan.

Dengan perilaku orangtua yang juga sibuk dengan gawai masing-masing, bisa menyebabkan interaksi dirumah yang berkurang juga komunikasi kepada anak menjadi tidak lancar. Jika anak merasa lingkungan keluarga tidak hangat atau menyenangkan lagi, maka mereka pun mencari sumber kesenangan lain.

Tidak ada anakyang tidak suka bermain. Jadi, lanjut Kak Seto, kalau ditanya bagaimana membuat anak zaman sekarang tertarik kembali dengan permainan tradisional? "Kenalkanlah. Atur waktu untuk bermain bersama anak. Ajak melakukan aktivitas diluar rumah."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus