Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tersebar di seluruh dunia. Tungau memang satu hama yang menganggu, sebab organisme ini dianggap merugikan dan tidak diinginkan keberadaannya dalam kehidupan manusia. Tungau memenuhi syarat sebut hama karena menjadi patogen bagi manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak jenis tungau penyebab penyakit, umumnya yang paling sering dijumpai jenis Tungau Debu Rumah (TDR), disebut tungau debu rumah karena biasanya hidup bersama debu rumah. Jenis tungau iklim tropis seperti Indonesia paling banyak dijumpai adalah D. pteronyssinus dibandingkan spesies TDR lainnnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam satu kasus khusus TDR satu pencetus penyakit alergi pada manusia adalah Dermatophagoides pteronyssinus, D. farinae, dan Glyciphagus destructor, diketahui sebabkan sakit asma di negara berkembang 5-30% sumner dari World Health Organization (WHO).
Baca: Cari Tahu Soal Tungau Debu Rumah yang Mengganggu
Suhu yang mendukung perkembangan populasi TDR adalah kelembaban relatif 70-80 persen sangat baik bagi TDR dengan minimal kelembapan kritisnya 60-65 persen dengan suhu optimalnya 25 derajat celcius sampai 30 derajat celcius, itu akan mempermudah TDR berkembang biak. Maka perlu diperhatikan perilaku membersihkan perabotan-perabotan yang cenderung lembab seperti sofa, kasur, bantal dan banyak perabotan lainnya.
Bukan tanpa alasan mengapa TDR ini doyan hinggap dan berkembang biak di permukaan medium seperti sofa, kasur, bantal sebab perabotan ini cenderung lembab sering terpapar debu, misalnya pada saat manusia tidur maka serpihan kulit manusia tertinggal di kasur dan bantal merupakan sumber makanan untuk TDR.
Dan, untuk mengatasinya perlu 3M yaitu menjemur, mencuci, dan menggunakan pelapis, seperti berikut ini:
1. Menjemur
Usaha seperti ini efektif untuk menghentikan perkembangbiakan TDR di perabotan rumah anda, sehingga keluarga dapat aman dari alergi yang ditimbulakan oleh TDR. Dari Jurnal e-Biomedik menagatakan Perkembangbiakkan TDR terganggu pada suhu diatas 32 derajat celsius dan jika tungau dipanaskan selama 6 jam pada suhu 51derajat celcius dengan kelembaban udara 60% maka tungau akan mati.
2. Mencuci
Mencuci bisa membersihkan seluruh debu-debu yang menempel pada permukaan perabotan, apalagi mencuci dengan deterjen yang mengandung ektra khusus seperti anti bakterial akan mampu bersihkan.
3. Menggunakan Pelapis
Pelapis yang dimaksud di atas adalah ketika menggunakan bantal usahakan diberikan sarung bantal, jika itu kasur bisa diaplikasi dengan menggunakan sprei , tentu saja pelapis ini harus dalam kondisi yang bersih supaya terhindar dari TDR. Pelapis bukan hanya digunakan untuk perabotanyang dipakai, usahakan perabotan lain yang berisiko terpapar debu ditutup dengan platik atau sarung menghindari menjadi tempat berkembang biak TDR ini.
Masih di dalam Jurnal eBiomedik menyebutkan, dalam satu meter persegi hampir 100.000 tungau debu dapat hidup, dan rata-rata tungau debu tunggal mampu menghasilkan sekitar 20 limbah kotoran setiap hari. Protein, dan kombinasi dari tinja, yang ditemukan di dalam kotoran tersebut yang biasanya menyebabkan reaksi alergi seperti asma, rhinitis, konjungtivitis dan dermatitis atopik pada manusia.
TIKA AYU