Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hindari Komplikasi Diabetes, Ini Waktu-waktu yang Dianjurkan Cek Gula Darah

Pengecekan gula darah penting untuk melihat risiko komplikasi dan penderita diabetes mesti mencatat secara rutin pergerakan kurva gula darah harian.

15 November 2023 | 09.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes perlu selalu menjaga kadar gula darah supaya kualitas hidup tetap terjaga dan terhindar dari komplikasi diabetes yang membahayakan nyawa. Begitu menurut penyuluh kesehatan dr. Adeline Devita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diabetes mungkin tidak dapat disembuhkan. Tapi para diabetesi dapat mengurangi komplikasi diabetes dan meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengontrol gula darah,” kata dokter yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Tarumanegara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan gula darah dapat dikendalikan dengan lima cara, yaitu meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, olahraga rutin dan teratur, mengatur pola makan, menjalani pengobatan farmakologi, dan memantau kondisi gula darah setiap hari. Pengecekan gula darah amat penting untuk melihat risiko komplikasi dan penderita diabetes mesti mencatat secara rutin pergerakan kurva gula darah harian.

Pengecekan tersebut dapat dilakukan sebelum makan rutin atau mengemil, sebelum dan sesudah olahraga, sebelum tidur, atau saat ada perubahan rutinitas. Adeline mengatakan sebagian besar kasus diabetes terjadi karena pola hidup yang tidak sehat seperti kerap mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung terlalu banyak gula.

Gangguan metabolisme
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang menjadi faktor pemicu diabetes. Ia juga menjelaskan kadar gula darah yang tidak terkendali membuat penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gangguan pada organ tubuh, hingga amputasi bagian tubuh.

“Hal itu terjadi karena biasanya kadar gula darah yang tinggi akan merusak saraf-saraf di seluruh tubuh,” ujarnya.

Adeline mencontohkan penderita diabetes bisa jadi tidak merasakan kakinya terluka saat tersandung karena saraf pada kaki rusak akibat diabetes. Penyakit ini juga menyebabkan luka sulit sembuh sehingga dalam kondisi ekstrem memaksa terjadinya amputasi.

“Karena itulah diabetes disebut sebagai mother of disease atau ibu dari segala penyakit,” kata penyuluh kesehatan dari Kalbe Nutritionals itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus