Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pagelaran tahunan Indonesia Fashion Week(IFW) 2018 resmi dimulai. Acara yang berlokasi di Jakarta tersebut tahun ini mengusung tema cultural identity. Tiga wilayah destinasi Indonesia dipilih menjadi tema budaya yang akan mewakili pagelaran busana ini, ada Danau Toba dari Sumatera Utara, Candi Borobudur dari Jawa Tengah dan Labuan Bajo dari Nusa Tenggara Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu desainer Indonesia, Sonny Muchlison, akan turut serta memamerkan hasil karyanya pada tanggal 30 Maret 2018 nanti. Kepada TEMPO.CO, Sonny menjelaskan perkiraan busana, khususnya pada pira, yang akan muncul pada IFW tahun ini. “Tahun ini lebih ke gaya yang tidak formal namun juga tidak kasual. Disebutnya smart casual,” ucapnya saat dihubungi pada 28 Maret 2018. Menurutnya, penampilan smart casual ini melambangkan pribadi yang tidak hanya terlihat kasual namun juga memiliki kredibilitas. Baca: Vitamin Bukan Gizi Ideal untuk Pekerja Aktif? Cek Kata Ahli
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karya desainer Sonny Muchlison untuk Indonesia Fashion Week 2018. (Dok. Pribadi)
Ia juga mengatakan, bahwa anak muda zaman sekarang sudah berani untuk menyampaikan pesan atau menonjolkan identitas diri melalui fashion yang digunakannya. “Untuk pria tahun ini saya bisa bilang akan lebih ke arah loosen up. Tidak lagi terlihat kaku atau manly(gagah dan terlihat sangat laki).”
Busana yang akan ditampilkan Sonny berupa kemeja namun menambahkan sentuhan kasual dengan pemakaian aksesoris scarf pada leher. Begitu juga untuk celana, tahun ini busana celana pria lebih banyak penggunaan celana dengan panjang sampai betis kaki. “Ada juga pemilihan kaos kaki yang dipakai dengan cara muncul atau terlihat sedikit dari alas kakinya,” hal ini menurut Sonny menjadi salah satu tanda sentuhan identitas diri. Suatu bentuk gaya yang menampilkan personal dari masing-masing individu. Baca: David Beckham dan Sripun, Duet Pembawa Perubahan
Berangkat dari isu eco-friendly yang kemudian menjadi landasan pemilihan tema cultural identity, Sonny memberikan sentuhan alam pada aksesoris yang akan ditampilkannya. “Saya menggunakan kayu dari potongan-potongan bambu untuk kemudian digunakan sebagai ikat pinggang, atau dijadikan gelang,” ucapnya.
Untuk pemilihan warna, Sonny memilih warna-warna sedimentasi, yang menurutnya warna ini akan menjadi tren untuk kedepannya. Fokus Sonny terhadap warna akan jatuh pada warna merah tanah, “Selain merah tanah, saya memilih hijau ala tropis, seperti warna hijau yang emerald tapi agak gelap. Ini terinspirasi saat saya menikmati keindahan alam di NTT(Nusa Tenggara Timur.”
Karya desainer Sonny Muchlison untuk Indonesia Fashion Week 2018.(Dok. Pribadi)
Ia juga menampilkan sisi unik dengan memilih warna pink pada busana prianya, “Jadi, saat saya berkunjung ke wilayah Timor Utara di NTT, saya melihat sebuah pantai tapi kok berwarna pink. Dan itu sangat bagus sekali,” ceritanya. Menggunakan motif kain manggarai asal daerah Maumere, Sonny pun memilih warna pink tersebut sebagai salah satu koleksi yang akan dipamerkannya. Warna biru yang dipilihnya akan tampak seperti hijau tosca. Hal ini juga terinspirasi dari keindahan langit yang ia nikmati di wilayah Timur tersebut. Baca: Mengapa Harus Vegan ? Jika Berminat, Simak Penjelasan Kaka Slank
Tidak ketinggalan motif kuda yang dipilihnya menghiasi busana tenun dan juga jaket jeans yang dibuatnya. “Pembuatan motif kuda ini saya buat dengan menggunakan kerang. Makna dari motif kuda itu sendiri adalah simbolis dari budaya NTT yang menjadikan kuda sebagai lambang kekayaan,” kata Sonny.
Motif kuda terbuat dari kerang karya desainer Sonny Muchlison.(Dok. Pribadi)
Sonny Muchlison dijadwalkan akan memperlihatkan hasil karya-karyanya di Indonesia Fashion Week pada 30 Maret 2018. Sonny terpilih untuk membuat busana yang mewakili budaya-budaya dari daerah Nusa Tenggara Timur.
Foto 
