Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ini Alasan Lemak Santan Bisa Sebabkan Diare

Konsumsi santan yang mengandung banyak lemak yang berlebih dan tidak terserap dengan sempurna dapat menyebabkan diare.

13 Mei 2022 | 06.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat Lebaran atau setelahnya banyak makanan bersantan yang dihidangkan dan gangguan yang seringkali muncul adalah diare. Diare mungkin umum diderita oleh banyak orang, mulai dari balita hingga lansia. Penyebab dari diare juga bermacam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Clevelandclinic.org, diare wajar terjadi dalam beberapa hari. Namun jika dibiarkan dapat menyebabkan dehidrasi. Selain disebabkan oleh bakteri, diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tinggi lemak seperti makanan bersantan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir Health.harvard.edu, saat lemak tidak terserap secara normal akan menuju usus besar dan dipecah menjadi asam lebih sehingga usus besar mengeluarkan cairan dan memicu terjadinya diare. 

Dikutip dari WebMD, terlalu banyak lemak yang terkandung dalam feses akan menyebabkan feses encer atau diare. Pasalnya, lemak tidak dapat tercerna dan terserap dengan sempurna. Terlebih kandungan lemak yang tinggi pada santan, di mana dua sendok santan mengandung 6 gram lemak dan 56 kalori dan tidak mengandung serat.  

Ketidaksempurnaan penyerapan oleh sistem pencernaan biasanya dibarengi dengan masalah pada organ pencernaan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi, seperti pankreas yang tidak memproduksi cukup enzim. Selain itu liver tidak memproduksi empedu yang cukup untuk memecah lemak dalam makanan serta beberapa masalah kesehatan lain. 

Diare akibat lemak yang tidak terserap dengan sempurna atau juga disebut dengan steatorrhea memiliki beberapa gejala yang mirip dengan gangguan pencernaan lain namun kian hari dapat makin parah. 

Gejala yang mungkin dirasakan saat mengalami steatorrhea di antaranya feses menjadi encer dan berlendir dengan kuantitas banyak, berbau tidak sedap, kram perut, sering kentut, dan berat badan turun drastis. 

Steatorrhea yang terjadi akibat penyerapan yang tidak maksimal ini muncul biasanya dibarengi dengan permasalahan kesehatan lain, terutama yang mempengaruhi proses pencernaan. Seperti terjadi kanker pankreas, radang pankreas kronis, tumor hati, radang usus, batu empedu (kolelitiasis), maupun bakteri berlebih pada usus kecil. 

Jika diare ini tidak segera diobati dapat berakibat fatal dan tubuh menjadi kekurangan nutrisi dan memunculkan kondisi kesehatan lain, seperti anemia, kekurangan vitamin, dan kesehatan tulang memburuk. Jika terjadi pada anak-anak tanpa penanganan cepat, pertumbuhannya akan lambat, gangguan saraf, dan masa pubertasnya mundur atau tertunda. 

Untuk mengobati dan mencegah diare akibat lemak atau steatorrhea dengan mengurangi asupan makanan berlemak, rokok, alkohol, kalsium oksalat, dan tetap terhidrasi serta meningkatkan asupan vitamin yang dapat larut dengan lemak (A,D,E,K).

Saat diare terjadi, minum obat antidiare seperti loperamide, bismut subsalisilat, atau tanyakan pada apoteker. Apabila perut terasa kembung dapat diatasi dengan antasida atau obat antikembung dan gas lainnya. 

TATA FERLIANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus