Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Kulit dari RS Kanker Dharmais Aida Sofiati Dachlan Hoemardani mengatakan kanker kulit melanoma dapat dikenali dari tahi lalat. Walau begitu hanya 30 persen kanker kulit yang dikenali dari tahi lalat.
Melanoma adalah sel kanker kulit yang menyerang sel melanosit, yaitu sel pemberi warna kulit coklat atau kehitaman. Melanoma termasuk jenis kanker paling ganas karena sangat mudah menyebar. Semakin dalam lokasi melanoma, maka dia akan lebih mudah menyebar. Baca: Terlalu Sering Terpapar Matahari, Waspadai Kanker Melanoma
Aida mengatakan melanoma dapat terjadi di bagian kulit manapun. Namun pada pria kebanyakan di badan dan pada wanita di tungkai bawah. Pada kulit berwarna, kebanyakan melanoma dimulai di telapak kaki. “Di telapak kaki, penyebabnya lebih karena ada trauma, dan bukan karena sinar UV,” kata Aida dalam diskusi “Terapi terbaru Melanoma” yang diselenggarakan MSD Indonesia di Jakarta, 30 Oktober 2017.
Tahi lalat yang dikhawatirkan adalah kanker kulit melanoma memiliki ciri ciri tersendiri. Untuk orang awam, cara mendeteksinya bisa dengan cara Sakuri, alias memeriksa kulit sendiri. Anda bisa menyiapkan cermin yang setinggi badan. Amati kulit sepanjang badan. Untuk memeriksa badan bagian belakang, bisa menggunakan cermin kecil. Cermin kecil itu juga bisa memeriksa sisi badan kiri dan kanan. Untuk di kulit kepala, Anda pun bisa memeriksa tahi lalat dengan pengering rambut. Jangan lupa memeriksa kulit di telapak kaki. Baca: Jakarta Marathon 2017, Hindari Dehidrasi Dampak Maraton
Pada pemeriksaan itu, tahi lalat yang dicari adalah tahi lalat dengan gejala ABCDE. A artinya tahi lalat yang Asimetris. B, alias Border, artinya bentuk tepi tahi lalat tidak bulat karena garis batasnya tidak jelas. C atau Colour, artinya warna tahi lalat tidak rata ada. Pada satu tahi lalat ada yang berwarna merah ada pula yang berwarna cokelat hitam. D artinya Diameter. Ukuran tahi lalat lebih dari enam millimeter. D juga berarti Difference, atau satu tahi lalat yang memiliki perbedaan khusus dibanding seluruh tahi lalat yang ada di seluruh tubuh. Terakhir adalah E atau Evolving, yang artinya membesar dengan cepat. “Jika menemukan ciri-ciri tahi lalat seperti di atas, segera cek ke dokter untuk memastikan,” kata Aida.
Aida mengatakan deteksi dini penting dilakukan. Menurutnya,sejak 2005 hingga 2013 tercatat ada 119 kasus kanker kulit Melanoma di RS Dharmais. Hampir semuanya tidak tertolong lagi datang ke dokter sudah dalam kondisi tinggi atau stadium tinggi. “Kalau lebih awal terdeteksi, dan masih stadium awal, melanoma tinggal di angkat,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini