Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kelompok yang Perlu Vaksinasi Cacar Monyet Menurut Dokter

Tak semua orang perlu vaksinasi cacar monyet. Berikut kelompok yang perlu divaksin menurut dokter.

27 Oktober 2023 | 20.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi virus cacar monyet. Kasus positif pertama di Indonesia dalam wabah cacar monyet yang terbaru di dunia saat ini telah ditemukan pada Sabtu, 20 Agustus 2022. (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropis dan infeksi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Robert Sinto, mengatakan penderita cacar monyet atau monkeypox tidak memerlukan antivirus apabila kondisi stabil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi, hanya sekelompok kecil pasien yang memang terindikasi mendapatkan antivirus, yaitu kelompok yang memang punya risiko progresi untuk menjadi berat atau pasien yang sudah dalam kondisi berat," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robert menjelaskan penderita cacar monyet baru bisa dianggap dalam kondisi berat dan dapat diberikan antivirus apabila pada tubuhnya terdapat lebih dari 100 lesi atau mengalami gejala lain seperti mual, muntah, atau demam tinggi. Penderita lain yang juga dapat diberikan antivirus adalah yang lokasi lesinya berada di tempat rentan seperti di sekitar mata, yang dapat menimbulkan kebutaan, dan di tenggorokan, yang bisa menutup jalan napas.

Sementara itu, dari 14 kasus aktif cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia sampai dengan Kamis, 26 Oktober 2023, dan telah mendapat perawatan medis, seluruhnya dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan antivirus. Selain itu, ia mengatakan vaksinasi sangat efektif menangkal cacar monyet meski tidak 100 persen karena tidak ada vaksin yang tingkat efektivitasnya mencapai angka tersebut.

“Walaupun masih bisa terkena monkeypox, luas lesinya jadi lebih kecil secara signifikan berkat vaksinasi,” ujarnya.

Kelompok berisiko tinggi
Vaksinasi juga masih efektif diberikan sebagai pencegahan pascapajanan bagi yang berkontak dengan pasien terkonfirmasi. Meski demikian, dalam kesempatan terpisah, Robert mengatakan pemerintah saat ini belum membuka akses vaksin monkeypox secara penuh karena vaksinasi saat ini diutamakan untuk kelompok berisiko tinggi. Apalagi, masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular cacar monyet selain pemberian vaksin.

"Kita juga bisa mencegah tertular tanpa diberikan vaksin, banyak langkah yang bisa dilakukan," kata Robert dalam bincang daring Dinas Kesehatan DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan di antaranya membiasakan hidup bersih dan sehat serta menghindari kontak erat dan berhubungan seksual dengan penderita cacar monyet.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus