Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kemenkes Sosialisasikan Pentingnya Jaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Kemenkes terus menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja serta aktif mengkampanyekan kebijakan berbasis risiko.

27 Oktober 2024 | 22.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mental memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup. Namun, kesehatan mental kadang masih diabaikan dan dipandang sebelah mata. Kementerian Kesehatan pun terus menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja serta turut aktif mengkampanyekan kebijakan berbasis risiko, terutama kesehatan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sangat fokus dan konsisten pada isu kesehatan mental sebab kita lihat ini fenomenanya seperti gunung es. Ketika masyarakat semakin aware, ini akan sangat membantu dan bagus sekali. Jika kesadaran pengurangan risiko pada kesehatan mental semakin meningkat, saya yakin visi Indonesia Emas 2045 akan bisa tercapai," kata dr. Puspita Tri Utami dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes dalam diskusi bertajuk "Membangun Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja" yang diadakan oleh komunitas Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menuturkan edukasi dan kesadaran tentang kesehatan mental serta upaya destigmatisasi merupakan pendekatan-pendekatan strategis untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan mental. Sementara itu, pakar kesehatan publik dan ahli kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dr. Felosofa Fitriya menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko yang memicu gangguan mental di tempat kerja, seperti tekanan pekerjaan berlebih, kurang jelasnya peran, dan minimnya dukungan manajemen.

"Mengelola faktor-faktor ini adalah tantangan besar namun sangat penting untuk kesehatan mental pekerja," ujarnya.

Hambat produktivitas kerja
Ketua Masindo, Dimas Syailendra, menjelaskan diskusi yang melibatkan pemerintah, peneliti, dan praktisi kesehatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang sadar risiko.

"Kami ingin mengajak masyarakat untuk mulai memperhatikan risiko saat bekerja, khususnya kesehatan mental di lingkungan kerja. Tantangan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, memiliki potensi besar untuk menghambat pencapaian produktivitas masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan pengurangan risiko yang komprehensif, termasuk intervensi kebijakan, edukasi, dan dukungan psikologis, sangat diperlukan," papar Dimas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus