Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Kisah Kopi Robusta Flores yang Terbang Hingga Helsinki

Cafetoria cafe dan roastery memperkenalkan kopi robusta Flores, di tengah-tengah pasar Helsinski yang menggemari kopi berjenis arabika.

22 Juni 2020 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Flores menjadi salah satu sentra kopi nasional, yang memiliki segmen pasar tersendiri. Meskipun memiliki kopi berjenis arabika yang digemari seperti Flores Bajawa, kopi robusta yang ditanam di Flores pun sampai ke Eropa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinukil dari ANTARA, biji Kopi Flores sangrai (roasted beans) kini tersedia di jaringan department store Finlandia "Stockmann", serta berbagai kedai kopi Cafetoria di Helsinki dan Johla, Finlandia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cafetoria cafe dan roastery yang sudah akrab dengan kopi-kopi dari Indonesia. Mereka mengimpor biji kopi robusta Flores dan biji Kkopi Lintong Sumatera Utara. Pemilik Cafetoria adalah pasangan suami istri Mia Nikander asal Finlandia dengan Ivan Ore asal Peru.

Mia Nikander bercerita bagaimana Cafetoria perjalanan bisnis kopinya. Menurut Nikander, sejak 2003, ia mengimpor kopi dari Peru. Mereka membina petani kopi di Desa El Palomar Peru agar menghasilkan biji kopi terbaik, spesial untuk pasar Finlandia. Kopi itu masuk ke Finlandia sebagai kopi Gran Palomar di bawah merek dagang Cafetoria.

 

Sedangkan untuk kopi robusta Flores, Mia dan Ivan mengimpornya selama 10 tahun belakangan dari pemasok di Jerman. Kopi itu dijual di berbagai cafe miliknya serta seluruh Department Store Stockmann.

Ia belum bisa langsung mengimpor dari Flores, dan melalui importir Jerman, karena pesanannya masih di bawah satu kontainer. Dengan begitu, belum efisien untuk mengapalkan langsung dari Flores.

Kehadiran biji kopi robusta Flores khusus untuk Finlandia menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di negeri itu. Finlandia dikenal sebagai negara peminum kopi terbesar di dunia. Rerata warga Finlandia menghabiskan 12,5 kg per tahun. Khusus untuk jenis arabika, Finlandia mengimpor biji kopi dari Ethiopia, Kenya, Brazil, Cuba, Colombia, dan Peru.

Sementara biji kopi asal Indonesia, yang masuk di Finlandia utamanya dari Gayo Aceh, Lintong Sumatera Utara, dan Kintamani Bali. Jadi, saat kopi robusta Flores masuk ke Finlandia, para pebisnis kopi di negeri itu, berupaya keras membentuk pasar tersendiri. 

Pemilik Cafetoria pasangan suami istri Mia Nikander asal Finlandia dengan Ivan Ore asal Peru. Foto: @cafetoriaroastery

 

Cafetoria merupakan perusahaan kopi pertama dari Finlandia yang duduk dalam keanggotaan the Speciality Coffee Association of Europe (Asosiasi Kopi Specialty Eropa).

Cafetoria pada tahun 2015 juga masuk dalam daftar 10 perusahaan makanan yang paling menguntungkan di Helsinki. Pada tahun 2020 ini, Mia Nikander dan Ivan Ore dinominasikan sebagai the “Coffee Influencer of the Year 2020” Finlandia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus