Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat berbicara mengenai diabetes, umumnya masyarakat akan mengacu pada tipe 2. Sebab, dari total 10,3 juta penduduk Indonesia yang merupakan pasien diabetes, hampir 90 persennya adalah pengidap diabetes tipe 2.
Baca juga: Hari Buah Sedunia, Ini Buah yang Baik Dikonsumsi Pasien Diabetes
Meski demikian, bukan berarti diabetes tipe 1 yang jumlahnya sekitar 10 persen tidak penting. Pasalnya, diabetes tipe 1 yang umumnya diderita anak-anak juga tibisa menimbulkan komplikasi.
Ketua Umum PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia atau PERKENI Dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan, komplikasi yang mungkin diderita pasien diabetes tipe 1 dan 2 memiliki perbedaan.
Pada diabetes tipe 2, komplikasi penyakit yang sering muncul adalah terkait pembuluh darah besar seperti kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular meliputi serangan jantung dan stroke.
Menurut Ketut, munculnya komplikasi ini karena resistensi insulin atau sel tubuh yang tidak responsif terhadap insulin. “Insulin tugasnya memecah glukosa yang kita konsumsi sebagai energi. Karena tipe 2 itu resisten, glukosanya justru tersumbat. Oleh karena itu, sangat wajar kalau penyakit kardiovaskular mudah diderita,” katanya dalam acara Peluncuran Aplikasi Mobil DEEP di Jakarta pada Senin, 1 Juli 2019.
Sedangkan pada diabetes tipe 1, komplikasi biasanya terjadi pada pembuluh darah kecil yang ditandai dengan keluhan dan penurunan fungsi ginjal dan mata. Seperti yang diketahui, tipe 1 umumnya terjadi karena insulin yang tidak diproduksi oleh tubuh. Dengan demikian, glukosa tidak bisa dipecah oleh insulin sehingga merusak pembuluh darah.
“Itu sebabnya risiko kebocoran pada ginjal hingga kebutaan sangat besar,” katanya.
Baca juga: Ayah Dewi Perssik Meninggal, Awas 5 Komplikasi Akibat Diabetes
Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, semuanya harus menjadi perhatikan. Pasien disarankan mengkonsumsi obat yang teratur serta mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. “Makan dikontrol, minum obat dan olahraga teratur untuk meminimalisasi komplikasi,” kata Ketut.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini