Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit leptospirosis tersebab bakteri Leptospira interrogans. Bakteri itu menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi, dikutip dari publikasi Apa itu Leptospirosis?.
Penyebaran leptospirosis
Penyakit leptospirosis bisa menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi dengan urine hewan yang membawa bakteri leptospira. Penyakit ini sering muncul di daerah yang banjir atau orang berkontak fisik dengan hewan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak mamalia membawa bakteri Leptospira tanpa menunjukkan gejala penyakit. Hewan itu antara lain seperti sapi, babi, domba, kambing, rusa. Hewan peliharaan juga rentan terinfeksi, yaitu anjing, kuda, kucing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun tanah, lumpur, air yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi menjadi sarang bakteri. Iklim lembap yang hangat, daerah berawan atau basah dan area tanah alkali memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup. Bakteri masuk ke tubuh melalui mulut, hidung atau mata. Luka di kulit juga rentan dimasuki bakteri Leptospira.
Bakteri itu menginfeksi proses dari darah terkumpul di ginjal, organ yang membuang limbah atau partikel beracun melalui urine. Bakteri yang keluar melalui urine rentan menyebarkan leptospirosis ke hewan lain.
Merujuk Cleveland Clinic siapa saja bisa terinfeksi leptospirosis di mana pun tempat tinggalnya. Namun, penyakit ini sering muncul di daerah tropis dan iklim yang hangat yang banyak curah hujan setiap tahun atau rentan banjir. Ada beberapa yang berisiko tinggi, yaitu Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, Karibia, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.