Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerusakan gigi adalah penyakit kronis anak nomor satu. Hal yang tidak kita sadari masalah gigi anak dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih besar, seperti infeksi, masalah makan, perkembangan bicara, perkembangan mental dan sosial, dan kadang-kadang bahkan menyebabkan kematian. Masyarakat Indonesia juga kurang teredukasi soal pentingnya kesehatan gigi pada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika dilihat dari kebiasaan masyarakat, rasanya edukasi mengenai kesehatan gigi masih sangat minim. Apalagi, selama pandemi fokus kita hanya pada satu penyakit saja. Padahal, jika melupakan kesehatan gigi, banyak risiko besar yang sama bahayanya, yang mungkin akan menyerang anak-anak," ujar dokter gigi Astri Nurqodri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah kesehatan gigi pada anak beragam dan jika tidak ditangani bisa berdampak buruk. Berikut lima masalah gigi yang paling umum pada anak-anak, dilansir dari allstardentalclinic.
Kerusakan gigi
Kerusakan gigi sebenarnya masalah kesehatan yang paling umum pada anak-anak, lebih dari asma, diabetes, atau penyakit lain. Gigi anak lebih sensitif daripada orang dewasa dan tanpa menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dengan benar, kerusakan gigi dapat terjadi. Diperkirakan hampir setengah dari semua anak usia 2-5 tahun memiliki setidaknya satu gigi berlubang.
Pasta gigi berfluoride dan pola makan yang berfokus pada kalsium dapat membantu melindungi gigi anak. Tetapi, sejauh ini hal terpenting yang dapat dilakukan adalah menjadwalkan pemeriksaan gigi dua tahunan. Hanya profesional gigi yang dapat mendeteksi gigi berlubang dan melihat tanda-tanda kerusakan gigi.
Penyakit gusi
Secara umum, penyakit gusi seperti gingivitis lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Namun, penyakit gusi bisa menyerang siapa saja. Jika Anda memperhatikan gusi anak sering berwarna merah, bengkak, atau berdarah, ini adalah tanda penyakit gusi yang menyerang sejak dini. Kunjungi dokter gigi untuk memastikan ditangani sedini mungkin.
Gigi tidak rata
Saat gigi susu tanggal dan berganti gigi permanen, ada banyak komplikasi. Gigi tak rata dapat diturunkan secara genetik atau disebabkan mengisap jempol atau dot yang berlebihan. Gigi yang tidak sejajar dapat menyebabkan rasa sakit, sakit kepala, dan masalah rahang berdasarkan cara anak menggigit. Perawatan ortodontik atau mencabut gigi mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Gigi sensitif
Hilangnya email dapat menyebabkan gigi sensitif. Anak-anak sering merusak email pada gigi karena pola makan. Soda dan makanan manis dapat merusak email, yang pada gilirannya akan membuat gigi lebih sensitif terhadap suhu panas dan dingin serta lebih mungkin membusuk. Ada produk membantu menjaga email gigi, namun email tidak bisa diganti. Itulah mengapa pencegahan kesehatan mulut sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi anak.
Kecelakaan dan cedera
Untuk anak-anak yang bermain bisbol, sepakbola, basket, dan olahraga lain, tidak jarang mengalami beberapa masalah gigi karena cedera. Gigi yang terkelupas, patah, kendur, dan copot dapat terjadi akibat kecelakaan. Umumnya gigi yang kendur dan copot bukan masalah besar jika itu gigi susu karena gigi dewasa akan tumbuh. Tetapi, gigi yang terkelupas atau rusak memerlukan perawatan darurat.