Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Vape Tingkatkan Risiko Kerusakan Gigi dan Penyakit Periodontal

Ada banyak alasan orang mengkonsumsi vape. Studi menyebutkan vape bisa meningkatkan kerusakan gigi dan penyakit periodontal.

27 November 2022 | 15.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Vape semakin banyak digunakan masyarakat, terutama masyarakat urban. Ada banyak alasan orang mengkonsumsi vape, salah satunya adalah untuk mengganti konsumsi rokok. Sebuah studi baru dalam Journal of American Dental Association menemukan orang yang penggunaan produk vaporizer (vape) atau rokok elektronik berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi dan penyakit periodontal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit periodontal atau penyakit gusi adalah kondisi peradangan dan kerusakan jaringan pendukung gigi.Pada tahap awal penyakit ini, atau biasa disebut gingivitis, gusi mengalami bengkak, memerah, dan mungkin juga berdarah. Pada tahap yang lebih serius penyakit periotontal, disebut periodontitis, jaringan gusi bisa terpisah dari gigi, tulang penyangga gigi bisa rusak, dan gigi bisa lepas dari gusi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti seperti disiarkan Medical Daily belum lama ini melakukan studi silang menggunakan catatan pasien dari 13.098 orang yang datang ke klinik sekolah gigi pada 1 Januari 2019 hingga 1 Januari 2022

Kebanyakan dari pasien tidak menggunakan vape (99,3 persen), sementara hanya sedikit (0,69 persen) mengaku menggunakan rokok elektrik. Kemudian, di antara pengguna, 79 persen memiliki risiko yang signifikan terhadap gigi berlubang.

Tim peneliti lalu menghubungkan antara penggunaan vape atau rokok elektrik dan tingkat risiko karies pasien. Mereka menemukan orang yang vaping memiliki risiko lebih tinggi terkena karies gigi.

Karena vaping tampaknya menyebabkan gigi berlubang, pengguna berisiko kehilangan gigi jika tidak ditangani. Beberapa penelitian laboratorium juga menemukan uap dari rokok elektrik dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri jahat. “Jika Anda vaping, ketahuilah ada potensi beberapa efek kesehatan mulut yang merugikan," kata ketua peneliti Dr Karina Irusa.

Karina menyarankan agar orang yang mengkonsumsi vape menyebutkan kebiasaan itu ketika berkunjung ke dokter gigi. Harapannya dokter bisa menyesuaikan rutinitas pencegahannya. 

Sementara itu, asisten profesor perawatan komprehensif di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tufts di Boston menjelaskan, bakteri gigi penyebab pembusukan tampaknya menjadi lebih ganas dan agresif saat terpapar uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik.

Internis di New York City Jennifer Genuardi, MD, mengatakan bahwa temuan tersebut tidak mengejutkan. Dia mengatakan bahan yang ditemukan dalam rokok elektrik berkontribusi pada pertumbuhan berlebih bakteri penyebab gigi berlubang di mulut.

Baca: Popocorn Lung Mengintai Pengisap Rokok Elektrik, Apa Itu?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus