Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin memiliki kebiasaan makan saat tengah malam. Kebiasaan seperti ini sebaiknya harus dihindari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, kecenderungan sering makan larut malam karena dipicu stres di siang hari atau mengalami gangguan tidur insomnia, sehingga seseorang mengalihkannya ke makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam istilah medis, orang yang memiliki kebiasaan makan tengah malam disebut dengan sindrom makan malam (late night eating syndrome).
Dilansir dari My.clevelandclinic.org, orang yang memiliki sindrom makan malam mungkin merasa tidak akan bisa tidur jika tidak makan. Selain itu, orang tersebut mungkin merasa seolah-olah tidak memiliki kendali atas keinginannya untuk makan di tengah malam.
Namun, makan tengah malam sebaiknya harus dihindari. Sebab, pada saat malam hari, sistem pencernaan tidak bekerja dengan baik.
Makan malam yang berat di malam hari dapat mengganggu pencernaan karena sistem Anda tidak dapat mencernanya dengan baik. Kondisi ini dapat mengganggu tidur Anda dan selanjutnya mempengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian, peneliti mempelajari 20 sukarelawan sehat untuk melihat bagaimana mereka memetabolisme makanan yang dimakan pada pukul 10 malam dan 6 sore.
Kemudian semua peserta tidur pada pukul 11 malam. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa kadar gula darah lebih tinggi ditemukan pada orang yang makan malam lebih lambat.
Dikutip dari Verywellfit.com, makan tengah malam dapat berkontribusi pada penambahan berat badan serta membuat Anda berpotensi terkena dampak kesehatan seperti risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes yang lebih tinggi.