Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal 3 Parasit yang Jadi Sebab Penyakit Ikan Peliharaan

Ada berbagai parasit yang menyerang ikan, parasit perlu didiagnosis agar mengetahui langkah pencegahannya.

26 Juli 2022 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akuakultur adalah kegiatan budidaya perikanan. Tujuan akuakultur untuk memeperoleh keuntungan di sektor dan industri perikanan. Hal yang harus diperhatikan dalam akuakultur adalah kualitas benih, sistem budidaya, pengendalian hama dan penyakit, serta kualitas lingkungan.  

Teknologi budidaya yang dapat dilakukan dapat berupa intensif maupun superintensif. Munculnya penyakit ikan dapat terjadi karena adanya interaksi dari 3 faktor yaitu inang, patogen dan lingkungan. Bila ketiga hubungan tersebut tidak seimbang, akan menimbulkan munculnya penyakit. 

Penyakit infeksi pada ikan dapat disebabkan oleh parasit, virus, bakteri maupun jamur. Penyakit yang ada pada budidaya perikanan dapat dibagi menjadi 2 yaitu penyakit parasiter maupun non parasiter. 

Untuk mengetahui penyakit yang terjadi pada ikan dapat dilakukan berbagai diagnosis seperti uji PCR, Imunokimia dan Imunohistokimia. Beberapa gejala yang muncul saat ikan mengalami sakit adalah lesu, lemah, tidak mau makan, dan menggosok - gosokkan tubuh di dinding. 

Parasit dan Penyakit Ikan

Menurut pengantar parasit dan penyakit ikan dari Universitas Diponegoro, ada beberapa parasit yang menyerang ikan di antaranya adalah:

1. Trichodina sp.

Ciri dari parasit ini adalah memiliki bentuk mirip piring terbang. Ikan yang terinfeksi parasit ini memiliki ciri berupa kulit ikan gela, nafsu makan berkurang, lendir berlebih dan mengalami penurunan berat badan. Parasit ini menyarang ikan air tawar di bagian insang dan kulit ikan. 

2. Epistylis sp. 

Epistylis sp. merupakan ciliata yang mempunyai bentuk seperti terompet yang bercabang dua yaitu macronukleus dan kontraktil sel. Makronukleus sangat pendek yang mempunyai bentuk seperti sosis dan tangkainya tidak kontraktil. Mikrohabitat dari parasit ini biasanya kulit, insang, dan sirip dan biasa ditemukan secara berkoloni. 

3. Oodinium sp.

Parasit Oodinium sp. memiliki bentuk sel periform. Ukuran selnya bervariasi tergantung siklus hidupnya. Parasit ini memiliki panjang sekitar 150 mikron meter dan lebar 15-70 mikron meter. Salah satu siklus parasit ini adalah trofon yang biasanya menempel pada kulit ikan. 

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca: Jangan Bingung, Ini cara Mengenali Kondisi Kesehatan Ikan Hias

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus