Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis berusia 10 tahun asal Australia, Bella Macey, didiagnosis menderita kelainan saraf langka yang menyebabkan rasa sakit luar biasa di kaki kanannya. Seperti dilaporkan Medical Daily, Macey didiagnosis menderita sindrom complex regional pain (CRPS), kelainan kronis yang sering disebut sebagai kondisi paling menyakitkan pada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi Macey dipicu infeksi di kaki kanan saat liburan keluarga di Fiji. Sindrom nyeri regional kompleks telah membuatnya terbaring di tempat tidur dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menderita rasa sakit yang menyiksa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semuanya tajam, terbakar, menggelitik, sakit. Rasa sakit ini berbeda, saya tidak pernah tahu, mungkin. Saya tidak bisa mandi, bahkan dengan tisu, tidak bisa menyentuhnya dengan apapun, saya akan berteriak," kata Macey.
Apa itu sindrom CRP?
Ini adalah kondisi yang menyebabkan nyeri kronis yang biasanya berkembang setelah cedera, pembedahan, stroke, atau serangan jantung. Penyebab pasti dari kondisi langka ini belum diketahui. Dalam kebanyakan kasus, CRPS terjadi akibat trauma saraf atau cedera pada anggota tubuh yang terkena.
Gejala CRPS bervariasi. Paling sering, kondisi ini dimulai dengan nyeri berdenyut, bengkak, kemerahan, perubahan suhu, dan hipersensitivitas pada lengan, tungkai, tangan, atau kaki. Pada beberapa orang, tanda dan gejala CRPS dapat hilang dengan sendirinya.
Di sisi lain, kondisinya menjadi tidak dapat diubah setelah warna dan tekstur kulit, rambut, dan kuku berubah. Pasien menderita gejala seperti kejang otot dan otot tegang.
Sindrom CRP adalah kondisi yang relatif langka dan lebih sering menyerang orang dewasa daripada anak-anak. Sekitar 200.000 orang menderita kondisi ini setiap tahun di Amerika Serikat.
Jenis
CRPS tipe I terjadi tanpa kerusakan saraf setelah sakit atau cedera, dikenal sebagai distrofi simpatik refleks. CRPS tipe II terjadi setelah kerusakan saraf, juga dikenal sebagai kausalgia.
Faktor risiko yang meningkatkan risiko CRPS adalah kesehatan saraf yang buruk. Kondisi tertentu seperti diabetes dan neuropati perifer serta kebiasaan gaya hidup seperti merokok meningkatkan kerusakan saraf dan risiko pengembangan CRPS. Kemudian, masalah sistem kekebalan juga berpengaruh.
Penyakit autoimun dan orang dengan penyakit radang lain berisiko tinggi terhadap CRPS. Ada pula faktor keturunan. Para peneliti percaya meski jarang, gen mempengaruhi kemampuan orang untuk pulih dari cedera.
Pilihan Editor: Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata