Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Olahraga yang Tepat untuk Hilangkan Perut Buncit Pria

Semakin bertambah usia, pria semakin merasakan perut buncit. Simak cara terbaik menghilangkannya.

27 Juli 2019 | 06.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jangan biarkan perut buncit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan bertambahnya usia, pria akan sering dikaitkan dengan one pack alias perut buncit. Apakah Anda termasuk salah satunya? Jika ya, tentu ini akan sangat mengganggu penampilan.

Anda tidak perlu khawatir karena masih terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya perut buncit itu. Dalam acara media gathering bersama AIA, healthy lifestyle influencer dan sport enthusiast, Matias Ibo pun menjabarkan beberapa diantara agar pria bisa mengurangi perut buncitnya.

Pertama, tentunya melakukan olahraga yang tepat. Dalam hal perut, ia mengatakan banyak orang yang masih salah dalam menentukan hal ini. Menurutnya, yang terbaik ialah angkat beban dan bukan olahraga sit up. Sebab, angkat beban bekerja untuk seluruh bagian tubuh, sedangkan sit up hanya terfokus pada perut.

“Jadi untuk membuat perut rata, kita tidak bisa hanya memikirkan perut saja. Tapi bagian pendukung lain seperti punggung bawah, pinggul dan paha atas juga. Aktivitas angkat beban menyediakan ini semua. Jadi baiknya ini daripada sit up,” katanya saat ditemui TEMPO.CO di Jakarta pada 26 Juli 2019.

Selanjutnya, menjaga pola makan adalah hal penting lainnya. Khususnya di malam hari, Matias pun sangat menyarankan untuk menyantap porsi kecil saja. Meski demikian, gizi seimbang juga tidak boleh dilupakan. Ia mengatakan penting agar dalam sekali makan, ada nasi, lauk pauk, sayur dan buah pada piring Anda.

“Semuanya tetap harus komplit. Yang penting sedikit saja porsinya. Karena ada namanya hormon melatonin dimana kalau malam itu meningkat. Dia kerjanya memperlambat pencernaan. Jadi kalau makan banyak, jadi tidak bisa dicerna sempurna,” katanya.

Yang terakhir, Matias juga menyarankan untuk tidur cukup. Sebab menurutnya, kurang tidur dapat memicu hormon leptin. Dimana ini menyebabkan seseorang untuk menjadi mudah lapar. “Seperti himbauan setiap orang saja. Delapan jam sehari itu baik,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus