Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pemicu Trigliserida Tinggi, Kurang Gerak dan Kalori Berlebihan

Selain kurang gerak, faktor genetik juga berperan dan dapat membuat kadar trigliserida tak normal dan berisiko penyakit kritis seperti jantung.

27 Mei 2024 | 13.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi makanan berlemak dan susu. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Merujuk data Riset Kesehatan Dasar 2018 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit jantung di Indonesia sekitar 1,9 persen yang disebabkan merokok, pola makan tidak sehat, dan kurang beraktivitas fisik. Kurang bergerak dan asupan kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya trigliserida atau lemak dalam darah yang berisiko menyebabkan penyakit kritis seperti jantung. Selain kurang bergerak, faktor genetik juga berperan dan dapat membuat kadar trigliserida tidak normal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemicu utama di balik kenaikan trigliserida adalah konsumsi kalori berlebihan dan kurang gerak," kata praktisi kesehatan dr Debora Aloina Ita Tarigan, Senin, 27 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trigliserida adalah jenis lemak umum yang ada di dalam darah dan berfungsi menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk tubuh. Makanan menjadi sumber utama pembentuk lemak ini dan apabila orang makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh maka menyebabkan kadar trigliserida naik.

Tes darah
Untuk mengetahui kadar trigliserida, masyarakat bisa melakukan tes darah di klinik atau laboratorium. Nantinya, darah akan diambil dari pembuluh di lengan. Hasil tes akan lebih akurat jika pasien berpuasa selain minum air putih selama 9-12 jam sebelum pengambilan darah.

Kadar atau angka trigliserida disebut normal apabila kurang dari 150 mg/dL. Lalu dianggap batas tinggi bila berada pada rentang 150-199 mg/dL dan tinggi apabila berada pada rentang 200-499 mg/dL. Namun, ada kalanya orang bahkan tak merasakan gejala saat kadar trigeliserida mencapai 1.000-2.000 mg/dL.

Karena itu, demi menjaga kadar trigliserida tetap normal, dia menyarankan untuk menerapkan gaya hidup yang sehat, tidak malas bergerak supaya tubuh tidak menyimpan lapisan lemak lebih banyak, serta rutin berolahraga demi menjaga dari risiko menurunnya massa otot.

"Jika massa otot kuat dan terjaga maka saat usia lanjut pun masih memungkinkan untuk tetap aktif bergerak," kata Medical Underwriter Sequis itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus