Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Peneliti Temukan Metode Baru Pengobatan Kanker Rektum, Cek Kelebihannya

Metode baru pengobatan kanker rektum ditemukan oleh peneliti di Swedia dan menjelaskan kelebihan dibanding metode sebelumnya.

26 Agustus 2024 | 11.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian oleh Universitas Uppsala di Swedia menunjukkan metode baru dalam pengobatan kanker rektum bisa menurunkan risiko operasi dan kekambuhan. Hasilnya dipublikasikan di eClinicalMedicine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tumor lebih sering menghilang sepenuhnya sehingga meningkatkan kemungkinan untuk menghindari operasi dan mempertahankan fungsi rektum yang normal," kata Bengt Glimelius, pengajar onkologi di Universitas Uppsala dan konsultan senior di Rumah Sakit Universitas Uppsala, tentang metode baru pengobatan kanker rektum itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selain itu, metastasis juga lebih sedikit," katanya, dikutip dari Hindustan Times.

Ketika orang didiagnosis kanker rektum, bagian usus ini sering kali diangkat sehingga memunculkan kebutuhan stoma atau masalah dalam mengontrol buang air besar. Pasien kanker rektum sering menerima radioterapi atau kombinasi radioterapi dan kemoterapi selama lima minggu, kemudian diikuti operasi dan biasanya tambahan kemoterapi sampai enam bulan.

Studi yang dilakukan oleh Universitas Uppsala dalam pelayanan kesehatan sehari-hari menunjukkan kemungkinan menghilangkan kebutuhan operasi usus dapat meningkat dua kali lipat jika semua radioterapi dan kemoterapi diberikan terlebih dulu, kemudian pasien menjalani operasi jika diperlukan.

"Jika tumor menghilang sepenuhnya selama pengobatan, operasi tidak diperlukan. Ini berarti rektum bisa dipertahankan dan kebutuhan stoma serta rektum baru dihilangkan," kata Glimelius. "Ketika bagian rektum diangkat melalui pembedahan, rektum baru belum sepenuhnya memahami ia seharusnya bisa menahan untuk tidak sering mengirim sinyal ke otak bahwa Anda perlu ke toilet." 

Kemoterapi dipersingkat
Penelitian mengenai dampak penerapan metode pengobatan baru kanker rektum dilakukan menggunakan data 461 pasien dalam Registri Kanker Kolorektal Swedia. Kanker rektum lokal tingkat lanjut secara tradisional diobati dengan kombinasi radioterapi dan kemoterapi, diikuti operasi dan kemoterapi lanjutan.

Empat tahun lalu, studi acak menunjukkan penerapan pendekatan alternatif yang meliputi satu minggu radioterapi, diikuti lebih dari empat bulan kemoterapi, membuat lebih banyak tumor menghilang sepenuhnya dan menimbulkan lebih sedikit metastasis. Namun, kemudian sedikit lebih banyak kekambuhan lokal teramati.

Uppsala adalah wilayah pertama di Swedia yang memilih untuk memperkenalkan metode pengobatan ini tetapi dengan periode kemoterapi dipersingkat jadi tiga bulan. Hasil studi yang baru mengkonfirmasi hasil studi acak sebelumnya tetapi menunjukkan peningkatan kekambuhan lokal tidak teramati.

"Dengan pengobatan lama, studi acak tidak menemukan tumor pada 14 persen pasien yang menjalani operasi. Model baru menggandakan angka itu menjadi 28 persen," jelas Glimelius. "Studi Swedia baru ini memiliki hasil yang sama tetapi tanpa kenaikan tingkat kekambuhan lokal setelah hampir lima tahun tindak lanjut."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus