Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penelitian Ungkap Kaitan Stres dan Nyeri punggung

Bukti menunjukkan stres berat dapat menyebabkan nyeri kronis dan sebaliknya. Bagi banyak orang, kondisi ini melibatkan sakit punggung.

2 Mei 2023 | 20.33 WIB

Nyeri punggung
Perbesar
Nyeri punggung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Awas, stres dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk peradangan, kejang otot, hingga ketegangan di punggung. Sakit punggung adalah salah satu kondisi medis yang paling umum. Namun ternyata nyeri punggung juga dapat disebabkan atau diperburuk oleh stres, menurut laporan Healthline.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Bukti menunjukkan stres berat dapat menyebabkan nyeri kronis dan sebaliknya. Bagi banyak orang, kondisi ini melibatkan sakit punggung. Menurut studi 2021, stres kronis pada akhirnya menyebabkan disfungsi kortisol serta masalah respons peradangan tubuh. Masalah kortisol dan peradangan menyebabkan stres oksidatif, kerusakan radikal bebas, kerusakan sel atau penuaan, dan degenerasi jaringan, semuanya dapat menyebabkan nyeri kronis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penelitian juga telah menunjukkan stres berdampak langsung pada pemrosesan rasa sakit. Secara keseluruhan, stres dapat dikaitkan dengan nyeri punggung dalam beberapa cara, yakni karena ketegangan otot, peradangan, dan aliran darah berkurang. 

Stres dapat menyebabkan otot-otot di punggung tegang sehingga kondisi ini dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri. Tak hanya itu, stres juga dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit. Penelitian menunjukkan peristiwa kehidupan yang kritis dapat memicu perubahan pada sistem limbik dan neurotransmiter terkait, yang dapat mengubah mekanisme penghambatan rasa sakit.

Cara mengatasi
Stres kronis juga dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di punggung, yang dapat menyebabkan nyeri. Selain itu, saat stres, pola pernapasan berubah dan bahu membungkuk sehingga dapat menyebabkan ketegangan, termasuk di punggung tengah dan atas.

Terakhir, selama masa stres, pembuluh darah juga bisa menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke otot punggung dan menyebabkan rasa sakit. Durasi sakit punggung yang berhubungan dengan stres dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor. 

Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, jika stres yang mendasarinya tidak diatasi, rasa sakit dapat bertahan atau memburuk seiring waktu.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung akibat stres. Misalnya dengan menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas, melakukan terapi panas dengan menerapkannya ke area yang nyeri, pijat, atau juga bisa melakukan peregangan yang menargetkan punggung bagian bawah.

Kemudian, untuk mengatasi stres agar nyeri punggung tak kembali muncul, Anda bisa mulai berolahraga secara teratur sebab olahraga membantu mencegah degenerasi sendi dan otot serta meningkatkan kesehatan mental. Selain itu, konsumsilah makanan yang bergizi, latih teknik relaksasi seperti meditasi, serta cukup tidur. Terhubung dengan orang lain dan dukungan sosial juga penting untuk mengatasi stres.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus