Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan pemerhati anak Retno Listyarti mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pendidikan seks bukan hal yang tabu tapi perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dari kejahatan seksual," kata Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendidikan seks penting dilakukan sebab anak sering tidak paham sedang dilecehkan atau dicabuli oleh orang dewasa yang dikenalnya. Retno mengatakan pendidikan seks bisa dimulai sejak anak-anak masih kecil, bahkan ketika baru mulai lancar berbicara. Orang tua dapat memberikan pendidikan seksual dengan cara menyebutkan alat kelamin laki-laki dan perempuan dengan nama yang benar, penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan.
"Ketika memandikan anak, (pendidikan seks) itu bisa dilakukan sambil bilang bagian mana di tubuh hanya dia yang boleh pegang dan lihat," jelas Retno.
Ajari anak bila ada orang yang mau memegang bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau dipegang. Itu adalah perbuatan jahat yang harus dilaporkan kepada orang tua. Retno mengatakan orang tua juga perlu mengajarkan beda sentuhan sayang dan nakal.
"Sentuhan sayang itu ketika ibu memeluk. Kalau sentuhan nakal ketika memeluk sambil meraba dada atau pantat," ujarnya.
Jelaskan bagian tubuh
Orang tua diminta untuk menjelaskan kepada anak ada bagian tubuh yang tidak boleh dilihat orang lain. Artinya sama saja dengan tidak boleh membiarkan bagian tubuh itu dipotret orang lain. Menekankan hal ini penting sebab banyak kekerasan seksual yang dilakukan secara daring, misalnya oleh pacar.
Kekerasan seksual secara daring bisa melahirkan ancaman-ancaman lain, misalnya ancaman foto bugil disebarkan, yang membuat anak jadi tunduk untuk melakukan apapun yang diminta perundung. Untuk anak-anak yang menginjak usia remaja, seperti di atas 13 tahun, pendidikan seks yang harus diberikan meliputi kesehatan reproduksi.
"Kalau anak sudah mulai mengenal lawan jenis, maka di situlah pendidikan kesehatan reproduksi harus mulai diajarkan pada anak-anak," katanya.
Retno meminta orang tua untuk mengajarkan anak terkait dampak berhubungan seks di usia anak, juga dampak buruk serta risiko hamil pada anak.