Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Psikolog Sebut Anak Korban Kekerasan Perlu Ditangani Secara Efektif

Pendampingan psikologis penting untuk mempercepat pemulihan anak korban kekerasan agar lebih mudah pulih dibanding yang tak mendapat pendampingan.

13 Januari 2025 | 10.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK-HIMPSI) Kalimantan Timur, Aulia Suhesty, menyebut pentingnya penanganan efektif terhadap anak korban kekerasan. Pendampingan psikologis sangat penting untuk mempercepat pemulihan anak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan rasa aman kepada anak. Jika kekerasan tersebut merupakan kekerasan seksual, segera melaporkannya ke pihak berwajib dan melakukan visum agar bukti-bukti tersebut dapat tersimpan dengan baik," kata Aulia di Samarinda, Minggu, 12 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam pemulihan anak korban kekerasan. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan perlindungan dan rasa aman, seperti sering memeluk, karena korban kekerasan anak sangat membutuhkan rasa aman setelah mengalami kejadian traumatis yang membuat takut.

Aulia juga menjelaskan di daerah terdapat lembaga seperti UPTD PPA yang memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada anak-anak korban kekerasan. "Lembaga semacam itu membantu anak-anak korban kekerasan mendapatkan penanganan atau pendampingan psikologis sesuai kasusnya masing-masing dan tingkat dampak psikologisnya," ujarnya.

Lebih mudah pulih
Dengan mendapatkan pendampingan psikologis, anak korban kekerasan lebih mudah pulih dibanding yang tidak mendapatkan pendampingan. Selain itu, Aulia juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam memberikan edukasi terkait kekerasan terhadap anak. Sekolah dapat membantu siswa memiliki pengetahuan terkait kekerasan dengan membuat selebaran, poster besar di setiap kelas, dan edukasi terkait jenis-jenis kekerasan.

"Hal ini membantu siswa untuk memilih perilaku yang lebih tepat ke depannya," tuturnya.

Dalam pendekatan psikologis yang efektif, Aulia mengatakan perlu dilakukan asesmen terlebih dulu kepada masing-masing korban. Pendampingan psikologis biasanya dimulai dengan asesmen untuk mengetahui tingkat dampak psikologis yang dialami korban. Ia menjelaskan dampak kekerasan pada masing-masing orang berbeda, tergantung latar belakang dan durasi kekerasan yang dialami.

"Setelah melakukan asesmen, kita bisa mengetahui apakah korban mengalami post-traumatic stress disorder (PSTD) ringan, sedang, atau berat. Hal ini akan menentukan lama dan jenis intervensi psikoterapi yang diberikan," tambahnya.

Aulia juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat dalam membantu proses pemulihan anak korban kekerasan. Masyarakat diharapkan untuk tidak menyalahkan korban atau menormalisasi kekerasan anak. "Dukungan moral dan empati lingkungan sekitar sangat penting dalam membantu pemulihan korban. Melalui pendekatan yang tepat dari keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan anak-anak korban kekerasan dapat pulih dengan lebih baik dan cepat," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus