Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah wanita harus menjaga tubuh tetap menarik dan tetap cantik agar suami tetap bahagia?
Berusaha untuk tetap terlihat menarik bagi suami Anda mungkin terdengar sepele, namun bagi mereka yang memiliki pernikahan yang bahagia, mayoritas akan memberi tahu Anda bahwa usaha ini penting untuk pernikahan.
Penampilan menarik bukan berarti tampil anggun dengan sepatu hak tinggi atau merias wajah dan rambut selama dua jam. Artinya hiduplah dalam kehidupan yang membuat Anda percaya diri, bahagia, dan pada akhirnya akan membuat Anda cantik.
Baca juga:
Mantan Memata-matai Anda? Waspadai Kekerasan Psikis dan Fisik
Depresi Bisa Mengancam Siapa Saja, Juga 10 Selebritas Dunia Ini
Denim Putih: Agar Tetap Gaya, Hati-hati Mengeringkannya
Inez Feltscher, seorang penulis konservatif berusia 29 tahun yang tinggal di Washington, DC, telah menulis sebuah esai untuk The Federalist yang mengatakan bahwa wanita harus menolak sikap feminis yang mana membuat pasangan pria dan wanita menjadi tidak bahagia dan sikap menjadi diri sendiri yang cenderung egois, demi perkawinan mereka.
Dalam bagian yang berjudul 'Tetap Tampil Bugar untuk Suami Anda Adalah Salah Satu Hadiah Terbaik yang Dapat Anda Berikan’, Inez memperingatkan bahwa hidup dalam budaya pasca-feminis telah membuat wanita tidak lagi dapat menyadari apa yang membuat pria bahagia, dan tidak mau berusaha untuk mencapai kebahagiaan itu.
Menurut Inez memiliki pasangan yang cantik adalah hal yang membuat pria bahagia, “Mempertahankan sosok dan kecantikan mereka, melalui usaha, adalah salah satu cara penting agar wanita bisa membuat suami mereka bahagia,” katanya.
Apakah pria harus melakukan hal yang serupa? Inez mengungkapkan wanita justru cenderung merasa 'terangsang’ oleh pria yang menujukan dominasi sosial, kekuatan, atau kemampuan untuk memperlakukan mereka dengan baik dan benar.
“Ada beberapa tanggung jawab yang harus dimiliki pria ke wanita dan begitu juga sebaliknya. Merawat diri sendiri adalah salah satu tanggung jawab itu,” klaimnya.
Inez menambahkan bahwa nasehatnya tentang wanita yang harus berusaha tampil baik tidak ada hubungannya dengan usaha untuk mencapai kesempurnaan diri melalui diet dengan metode berbahaya atau rutinitas fitness yang ekstrem.
Pada akhir tulisannya mengenai penolakan budaya pasca-feminis, Inez berpendapat bahwa seorang wanita, selain cantik juga harus mempertimbangkan kebahagiaan suaminya, “Pernikahan akan menjadi lebih baik bila wanita menghormati sifat maskulin suaminya termasuk keinginan yang menyertainya. Hal itu adalah salah satu hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada pria yang Anda cintai,” sarannya.
DAILYMAIL UK | FAMILYSHARE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini