Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sebab Kecemasan pada Remaja Lebih Tinggi

Psikolog menyebut kecemasan pada remaja bisa berkali lipat dari orang dewasa. Ini sebabnya.

12 Januari 2022 | 09.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi remaja gaul. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian untuk para orang tua pemilik anak remaja. Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan berbeda dari orang dewasa, cemas yang dialami remaja bisa berkali-kali lipat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Secara ilmiah ada hormon THP dalam tubuh yang ketika kita cemas hormon ini akan keluar dan meredakan cemas itu. Tapi di remaja, entah kenapa hormon bekerja sebaliknya. Jadi, ketika cemas hormon ini melipatgandakan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, tidak perlu heran saat melihat remaja merasa seperti langit sedang runtuh hanya gara-gara salah memilih baju atau salah mengenakan sesuatu. Bila orang dewasa menyebutnya berlebihan, maka pada remaja ini hal biasa.

"Jangan heran lihat remaja salah pilih baju kayak langit runtuh. Kita suka bilang lebay, buat mereka enggak," tutur Vera.

Para peneliti dalam studi yang dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience beberapa waktu lalu juga menyebutkan hormon THP yang bisa menenangkan anak-anak dan orang dewasa tetapi pada membuat remaja justru membuat lebih cemas. THP yang juga mempengaruhi suasana hati ini juga dapat membuat remaja lebih cemas dengan memblokir reseptor GABA.

Di sisi lain, pengalaman pertama juga bisa membuat remaja mengalami kecemasan dan stres, termasuk UTBK-SBMPTN yang bagi sebagian orang suatu gerbang menuju tahapan jenjang pendidikan selanjutnya.

"Jangankan ujian, tugas juga cukup membuat stres. Setiap kali mereka dievaluasi, dinilai kemampuannya itu bikin stres, apalagi UTBK. UTBK itu suatu gerbang untuk anak-anak ini masuk ke tahapan selanjutnya," kata Vera.

Menurutnya, pada remaja masih lebih dominan emosi sehingga membutuhkan waktu untuk menenangkan emosi. Hal ini dipengaruhi prefrontal cortex yang belum optimal. Vera mengatakan orang yang cenderung terlihat mudah cemas dan stres yakni remaja dengan kemandirian dalam berpikir kurang terlatih, selama ini selalu mudah dalam menjalani hidup sehingga menjadi kurang tangguh dan tak terbiasa mempunyai rencana cadangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus