Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, para pekerja umumnya menerima uang tunjangan hari raya atau THR dari pemberi kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja biasanya memanfaatkan sebagian besar uang THR untuk keperluan Lebaran, seperti membeli tiket mudik, membeli makanan dan pakaian baru, membeli oleh-oleh untuk keluarga di kampung, serta memberi uang sanak dan saudara. Namun, kondisi ekonomi yang sekarang sedang lesu membuat beberapa pekerja lebih berhati-hati dalam mengatur pemanfaatan uang THR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentunya saya jadi lebih hati-hati dalam berbelanja dan berusaha saving income lebih banyak sebagai tabungan darurat," kata Cicin Yulianti (24) pada Jumat 21 Maret 2025.
Cicin, yang bekerja sebagai jurnalis di Jakarta, menyisihkan 40 persen dari uang THR untuk ditabung, menggunakan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran, dan mengalokasikan sisanya untuk keperluan tak terduga.
Yasmin Nur Habibah (25), yang bekerja di satu asosiasi bisnis, juga menyesuaikan pengaturan pengeluaran uang karena harga beberapa barang belakangan naik. "Akhirnya, saya harus memutar otak untuk menyesuaikan pengeluaran, seperti menurunkan standar di aspek tertentu," kata Yasmin, yang berasal dari Jakarta.
"Sebelumnya saya tinggal di kos dengan harga Rp 2 juta sampai Rp3 juta per bulan, sekarang saya pindah ke kisaran Rp 1 juta sampai 2 juta untuk mengalokasikan dana ke kebutuhan lain yang lebih mendesak," katanya.
Yasmin menggunakan sebagian uang THR untuk membayar utang, membeli pakaian baru dan kue Lebaran, serta menambah cadangan dana darurat. Dia mengalokasikan sekitar 10 persen dari uang THR untuk ditabung, supaya bisa diambil sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak. Yasmin juga menyisihkan sebagian uang THR untuk diberikan kepada orang tua, adik, dan keponakan.
Tidak seperti Cicin dan Yasmin, Immamatul Silfia (26) berusaha mendapatkan pemasukan tambahan dari pekerjaan lepas karena gaji dari pekerjaan utamanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan.
Karena harus membantu memenuhi kebutuhan keluarga, jurnalis asal Tangerang Selatan itu mengambil beberapa pekerjaan tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersiernya. "Makanya, negosiasinya bukan dengan menahan pengeluaran, tapi cari pemasukan tambahan supaya dua aspek tadi terpenuhi," kata dia.
Silfi menggunakan semua uang THR untuk keperluan mudik. "Uang THR sejujurnya cuma jadi satu pos belanja, yaitu pulang kampung. Untuk pengeluaran makan, baju Lebaran... dan pengeluaran lainnya mengandalkan dari pendapatan lain," kata dia.
Pilihan Editor: Saran Pengelolaan THR Lebaran agar Tak Cepat Ludes