Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Trik Mengajarkan Anak Keterampilan Berbahasa, Mulai di Usia Ini

Kemampuan berbahasa anak diabngun sejak kecil. Pakar pendidikan usia dini membagikan triknya.

4 Juli 2019 | 16.52 WIB

Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan seseorang, termasuk berbahasa, dibangun sejak kanak-kanak. Keterampilan ini akan menunjang kesuksesan anak saat dewasa kelak. Usia berapa sebaiknya anak mulai diajarkan berbahasa?

Baca juga: Anak Belajar di Usia Dini, Jangan Lupa Perhatikan Hal Berikut

Pemerhati pendidikan anak usia dini, Dr Andyda Meliala mengatakan, pengajaran bahasa bisa dilakukan sejak anak berusia dini (3-6 tahun) dan dimulai secara bertahap yakni dari hal sederhana.

"Mulai dari yang sederhana lalu ke yang kompleks, yakni bangun kosakata. Caranya, misalnya sering bicara pada anak, bacakan cerita untuk bangun kecerdasan anak," ujar dia dalam kampanye SGM Eksplor 3Plus bertajuk "Semangat Sekolah" di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.

Orang tua perlu mengajak anak berbicara menggunakan kalimat panjang perlahan-lahan, lalu biasakan membacakan mereka cerita sebelum tidur. Semakin sering orang tua melakukan ini berpengaruh pada perbendaharaan kosakata anak.

"Seberapa sering anak diajak bicara dan bercerita. Bacakan cerita minimal 15 menit sehari, agar perbendaharaan mereka bertambah, (agar tercapai) satu juta kata per tahun," kata dia.

Andyda yang juga founder Resourceful Parenting Indonesia itu juga menekankan pentingnya pengulangan agar terbentuk kebiasaan yang solid.

Dia menambahkan, pendidikan salah satunya bahasa yang bisa orang tua berikan sejak dini (3-6 tahun) perlu memperhatikan cara.

Salah satu karakteristik anak usia dini, cara belajarnya berbeda dengan anak yang usianya lebih besar. Mereka cenderung bermain untuk belajar sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan menjadi poin penting.

Baca juga: Pilih Metode Belajar yang Tepat Buat Anak

"Jangan diforsir. Menang perlu pengulangan tetapi harus fun. Kita ingin anak menjadi pembelajar semangat, ciptakan suasana belajar yang menyenangkan," kata Andyda.

ANTARA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus